Kesepakatan Damai Taliban dan AS Diteken di Qatar
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Hari Sabtu (29/2) adalah "hari yang monumental bagi Afghanistan," kata Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul, beberapa jam sebelum penandatanganan pakta perdamaian AS dengan militan Islam Taliban untuk mengakhiri perang selama 18 tahun.
Penandatanganan dilakukan di ibu kota Qatar, Doha, sebagai upaya menciptakan perdamaian dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Pihak Taliban memerintahkan semua pejuangnya "untuk menahan diri dari segala jenis serangan" pada hari Sabtu ini. "Hari ini semua pejuang Taliban diperintahkan untuk menahan diri dari segala jenis serangan... untuk kebahagiaan bangsa," kata Zabiullah Mujahid, juru bicara Taliban kepada Reuters.
"Yang terbesar adalah kami berharap AS tetap berkomitmen pada janji-janji mereka selama negosiasi dan kesepakatan damai," katanya.
AS berperang di Afganistan sebagai tanggapan atas serangan teror pada 11 September 2001, dan perjanjian kali ini untuk mengakhiri perang yang telah menelan korban puluhan ribu orang.
Berikut beberapa point utama dalam perjanjian adalah kesepakatan untuk meletakkan dasar bagi negosiasi antara Taliban dan pemerintah Afganistan (dikenal sebagai pembicaraan intra Afganistan) untuk mengakhiri perang sejak serangan 11 September 2001.
Kesepakatan menetapkan batas waktu penarikan ribuan tentara AS dengan imbalan jaminan dari Taliban untuk tidak membiarkan kelompok-kelompok militan seperti al-Qaeda beroperasi di Afghanistan.
Perjanjian AS-Taliban tentang penarikan pasukan AS dan pasukan koalisi secara bertahap dan Taliban memulai dialog formal dengan pemerintah Afghanistan dan kelompok-kelompok masyarakat sipil dan politik lainnya mengenai gencatan senjata permanen nasional dan pembagian kekuasaan dalam pasca-perang Afghanistan.
Namun belum jelas berapa lama AS harus menarik sekitar 12.000 hingga 14.000 pasukannya dari Afganistan, termasuk sekitar 8.500 tentara dari 37 negara yang bertugas melatih, memberi nasihat dan membantu pasukan Afghanistan.
Komandan Taliban mengatakan setelah kesepakatan ditandatangani, kelompok itu akan membebaskan 1.000 tahanan Afghanistan. Sebagai gantinya, Taliban mengharapkan pemerintah Afghanistan untuk melepaskan 5.000 pejuang mereka.
Langkah selanjutnya yang diperlukan adalah para negosiator membuat kesepakatan untuk masa depan negara itu, termasuk bagaimana pemerintah diatur dan peran apa yang akan dimiliki Taliban. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...