Ketegangan India-Kanada, Mengapa Terkaiat Gerakan Khalistan Sikh?
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Ketegangan antara Kanada dan India mencapai puncak baru dengan adanya duel pengusiran diplomat dan tuduhan keterlibatan pemerintah India dalam pembunuhan seorang aktivis Sikh di tanah Kanada.
Perselisihan ini berpusat pada gerakan kemerdekaan Sikh, atau Khalistan. India telah berulang kali menuduh Kanada mendukung gerakan tersebut, yang dilarang di India tetapi mendapat dukungan dari diaspora Sikh.
Pada hari Senin (18/9), Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, di Parlemen menjelaskan apa yang disebutnya tuduhan yang kredibel bahwa India terkait dengan pembunuhan Hardeep Singh Nijjar pada bulan Juni. Pemerintah India membantah terlibat dalam pembunuhan Nijjar dan juga mengatakan Kanada sedang berusaha mengalihkan fokus dari aktivis Khalistan di sana.
Berikut beberapa detail tentang masalah ini:
Apa Gerakan Khalistan Itu?
Gerakan kemerdekaan Sikh dimulai sebagai pemberontakan bersenjata pada akhir tahun 1980-an di antara umat Sikh yang menuntut tanah air terpisah. Kelompok ini berpusat di negara bagian Punjab utara, yang mayoritas penduduknya adalah penganut Sikh, meskipun jumlah mereka hanya mencapai 1,7% dari total populasi India.
Pemberontakan ini berlangsung lebih dari satu dekade dan berhasil dipadamkan oleh tindakan keras pemerintah India yang menewaskan ribuan orang, termasuk para pemimpin terkemuka Sikh.
Ratusan pemuda Sikh juga terbunuh dalam operasi polisi, banyak di antara mereka yang ditahan atau dalam baku tembak, menurut kelompok hak asasi manusia.
Pada tahun 1984, pasukan India menyerbu Kuil Emas, tempat paling suci bagi agama Sikh, di Amritsar untuk mengusir kelompok separatis yang mengungsi di sana. Operasi tersebut menewaskan sekitar 400 orang, menurut angka resmi, namun kelompok Sikh mengatakan ribuan orang tewas.
Korban tewas termasuk pemimpin militan Sikh, Jarnail Singh Bhindranwale, yang dituduh pemerintah India memimpin pemberontakan bersenjata.
Pada tanggal 31 Oktober 1984, Perdana Menteri India, Indira Gandhi, yang memerintahkan penggrebegan di kuil tersebut, dibunuh oleh dua pengawalnya, yang merupakan orang Sikh.
Kematiannya memicu serangkaian kerusuhan anti Sikh, di mana massa Hindu pergi dari rumah ke rumah di India utara, khususnya New Delhi, menarik warga Sikh dari rumah mereka, membacok banyak orang hingga tewas, dan membakar hidup-hidup lainnya.
Apakah Gerakan Khalistan itu Masih Aktif?
Tidak ada pemberontakan aktif di Punjab saat ini, namun gerakan Khalistan masih memiliki beberapa pendukung di negara bagian tersebut, serta di diaspora Sikh yang cukup besar di luar India. Pemerintah India telah berulang kali memperingatkan selama bertahun-tahun bahwa separatis Sikh berusaha bangkit kembali.
Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi juga mengintensifkan pengejaran terhadap separatis Sikh dan menangkap puluhan pemimpin dari berbagai kelompok yang terkait dengan gerakan tersebut.
Ketika para petani berkemah di pinggir kota New Delhi untuk memprotes undang-undang pertanian yang kontroversial pada tahun 2020, pemerintah Modi awalnya mencoba mendiskreditkan peserta Sikh melalui telepon menyebut mereka “Khalistani.” Di bawah tekanan, pemerintahan Modi kemudian mencabut undang-undang tersebut.
Awal tahun ini, polisi India menangkap seorang pemimpin separatis yang menghidupkan kembali seruan untuk Khalistan dan menimbulkan ketakutan akan kekerasan di Punjab. Amritpal Singh, seorang pengkhotbah berusia 30 tahun, telah menarik perhatian nasional melalui pidatonya yang berapi-api. Dia bilang dia mendapat inspirasi dari Bhindranwale.
Seberapa Kuat Gerakan ini di Luar India?
India telah meminta negara-negara seperti Kanada, Australia dan Inggris untuk mengambil tindakan hukum terhadap aktivis Sikh, dan Modi secara pribadi telah mengangkat masalah ini kepada perdana menteri negara-negara tersebut. India secara khusus menyampaikan kekhawatiran ini kepada Kanada, yang merupakan negara dengan jumlah penganut Sikh sebesar 2% dari populasi negara tersebut.
Awal tahun ini, pengunjuk rasa Sikh menurunkan bendera India di depan komisi tinggi negara tersebut di London dan memecahkan jendela gedung sebagai bentuk kemarahan terhadap tindakan penangkapan Amritpal Singh. Para pengunjuk rasa juga memecahkan jendela di konsulat India di San Francisco dan bentrok dengan pekerja kedutaan.
Kementerian Luar Negeri India mengecam insiden tersebut dan memanggil wakil komisaris tinggi Inggris di New Delhi untuk memprotes apa yang mereka sebut sebagai pelanggaran keamanan di kedutaan besar di London.
Pemerintah India juga menuduh para pendukung Khalistan di Kanada melakukan perusakan kuil-kuil Hindu dengan grafiti “anti India” dan menyerang kantor Komisi Tinggi India di Ottawa selama protes pada bulan Maret.
Tahun lalu, Paramjit Singh Panjwar, seorang pemimpin militan Sikh dan kepala Pasukan Komando Khalistan, ditembak mati di Pakistan. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...