Ketua Sinode GMIT: Penataan di Tubuh Gereja Harus Mapan
KUPANG, SATUHARAPAN.COM – Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Pendeta Mery Kolimon mengatakan penataan administrasi dalam tubuh gereja, ke depannya harus lebih mapan.
“Kita bergereja di tengah jemaat yang masih bergumul dengan kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga, angka putus sekolah, ancaman kekeringan dan gagal panen, perdagangan orang, tingginya angka kematian ibu dan anak. Dalam semua itu kita masih harus berjuang mencari cara agar karya dan manajemen eklesia kita mampu menyentuh masyarakat,” kata Mery, Selasa (12/1) malam.
Ia mengatakan pengurus Sinode GMIT terus berkomitmen memberikan pelayanan dan harus mampu membuktikan soliditas feminis dan soliditas pembebasan.
Solidaritas tersebut lahir dari kesadaran bahwa kepemimpinan perempuan harus membuktikan dirinya efektif dalam masyarakat yang patriarkis. Dan karena itu, seluruh jemaat GMIT diminta untuk mendoakan kepemimpinannya agar bisa beri yang terbaik.
“Kami bersembilan bersepakat dalam pelayanan ini, kami berusaha taat kepada tata gereja, agar dengan begitu kita belajar menjadi gereja yang terus menerus memelihara identitasnya sebagai murid Kristus,” katanya. Pengurus Harian Sinode GMIT berjumlah sembilan.
Disampaikan, gereja Protestan sebagai gereja reformasi mesti terus mereformasi dan memperbarui dirinya. Reformasi adalah membuat perubahan terutama dalam hal lembaga dan praktiknya agar gereja menjadi lebih baik, menjadi gereja yang setia dalam identitas reformasi berarti bersedia untuk terus menerus berubah.
Dikatakan, gembala yang baik adalah gembala yang siap mengambil risiko, meskipun risiko tersebut kadang tidak mendapatkan hasil yang diharapkan. Gembala itu meninggalkan 99 ekor dombanya dan pergi mencari satu ekor domba yang hilang.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...