KH Hasyim Muzadi: Idul Fitri Momentum Tingkatkan Kerukunan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – K.H Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menekankan agar pada Idul Fitri 1435 Hijriyah masyarakat memahami pentingnya kerukunan, apalagi seusai pemilihan presiden yang digelar beberapa waktu lalu. Hal ini dia kemukakan Sabtu (26/7) di Jakarta.
“Pesan saya di Lebaran tahun ini agar masyarakat saling bersilaturahmi dan tidak lagi memikirkan suatu kelompok memilih siapa,” kata Hasyim.
Kyai yang pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam di Malang ini menegaskan bahwa Idul Fitri merupakan momentum agar masyarakat melupakan perbedaan pilihan selama pemilihan presiden-wakil presiden serta merajut kembali kebersamaan.
“Lupakan saja masalah pilihan, karena itu sudah diproses melalui hukum di Mahkamah Konstitusi, bukan wewenang masyarakat lagi,” lanjut Hasyim.
Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan Idul Fitri 1435 H jatuh pada hari Senin (28/7). Keputusan Pemerintah ini sesuai hasil Sidang Itsbat penentuan awal Syawal yang digelar Kementerian Agama pada Minggu (27/7) di Jakarta.
Idul Fitri adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi.
Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga boleh jadi ada sebagian umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berbeda.
Kementerian Agama menyampaikan pula penetapkan Idul Fitri 1435H melalui akun Twitter resmi @Kemenag_RI.
"Alhamdulillah semua sepakat 1 Syawal 1435H jatuh pada hari Senin 28 Juli 2014," tulis Kemenag. (Ant/ akun twitter @Kemenag_RI/wikipedia.org).
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...