KH Yahya Cholil Staquf Terpilih sebagai Ketua Umum PBNU
BANDAR LAMPUNG, SATUHARAPAN.COM-KH Yahya Cholil Staquf (biasa dipanggil Gus Yahya) akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU dalam sidang Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung, hari Jumat (24/12).
Gus Yahya berkompetisi dengan sahabatnya, Kiai Said Aqil Siroj dan As'ad Said Ali untuk menjadi Ketua Umum PBNU. Dia mengantongi sebanyak 327 suara, sedangkan Kiai Said mendapat 203 suara, serta As'ad Ali 17 suara.
Gus Yahya adalah sosok yang dekat dengan NU, di mana sang ayah yang merupakan tokoh NU yang disegani, yaitu KH Cholil Bisri. Bersama Gus Dur, KH Cholil Bisri adalah pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Gus Yahya adalah keponakan dari ulama Kharismatis, KH Mustofa Bisri (Gus Mus), dan adiknya, Yaqut Cholil Qoumas adalah Menteri Agama di kabinet Presiden Joko Widodo.
Gus Yahya belajar di Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jawa Tengah, dan kemudian melanjutkan di Pondok Pesantren KH Ali Maksum di Krapyak, Yogyakarta.
Dia pernah kuliah di Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Gus Yahya aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta. Dia juga sempat belajar selama setahun di Mekkah, Arab Saudi.
Gus Yahya dikenal dekat dengan Presiden ke-4 Indonesia,KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan pernah menjadi Juru Bicara Presiden pada 1999-2001. Gus Yahya juga aktif di PKB, tapi kemudian memilih lebih menekuni di bidang pendidikan. Dia juga pernah menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2014-2019.
Gus Yahya kerap menjadi pembicara di forum internasional, seperti pada Juni 2018, Gus Yahya menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel yang menyuarakan konsep rahmat, sebagai solusi bagi konflik dunia, termasuk konflik yang disebabkan agama.
Sekarang Gus Yahya resmi menjadi Ketua Umum PBNU dan dia pernah menyebutkan keinginan untuk membuat NU sendiri menjadi model peradaban di masa depan. "Saya nyalon ketua umum, melamar pekerjaan. Pekerjaannya apa? Menjadikan NU sebagai model peradaban di masa depan. Bukan karena, jika saya jadi ketua umum NU bisa nyalon presiden, nyalon wakil presiden. Itu saya tidak mau," kata Gus Yahya pada Selasa (21/12).
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...