Khalifah ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus
MOSUL, SATUHARAPAN.COM – Negara Islam Irak dan al-Sham (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) menghancurkan gereja, biara, merusak makam Nabi Yunus—tokoh yang sangat dihormati dalam tradisi Islam maupun Kristen.
Sebuah video yang diunggah di YouTube pada Rabu (9/7) menunjukkan sebuah makam yang dihancurkan dengan godam, dan menurut pejabat provinsi Niniwe, makam itu dipercaya sebagai makam Yunus.
ISIS, juga dikenal sebagai Islamic State of Iraq and Levant/ISIL, menguasai Mosul sejak akhir bulan lalu. Mereka juga mengontrol kota-kota Irak: Baiji dan Fallujah, dan bagian dari Suriah. Kelompok ekstrem tersebut telah menyiksa, memerkosa, dan menewaskan ribuan orang Kristen dan Muslim Syiah di kedua negara. Gereja-gereja dan masjid-masjid Syiah telah dibom, dan ratusan ribu warga Irak telah melarikan diri dari daerah itu karena kekerasan.
Tindakan terbaru dari terorisme, menurut juru bicara Kepolisian Nineveh Mayor Ahmed al-Obaidi, terjadi pada satu hari.
“Mereka membakar 11 gereja dan biara-biara yang tersebar di seluruh kota Mosul, dan beberapa jam kemudian menghancurkan patung penyair, tokoh sastra dan sejarah dari Mosul,” kata al-Obaidi kepada Iraqi News awal Juli lalu.
Masjid yang terdapat makam Yunus telah berada di bawah kontrol kelompok teroris sejak mereka mengambil alih kota itu, kata pejabat setempat Zuhair al-Chalabi.
“Saat ini tempat itu masih mereka kuasai,” kata dia. “Ada informasi hampir pasti bahwa ISIS menggali makam Nabi Yunus.” Makam Nabi Set juga dihancurkan, menurut Mayor al-Obaidi. Set adalah anak Adam dan Hawa.
Tiga ulama Sunni, Khattab Hassan, 43, Riyadh al-Wandi, 39, dan Abdul Ghafoor Salman, 48, menolak ISIS dan menolak untuk melarikan diri Mosul. Namun, mereka dibunuh oleh teroris di bagian terpisah dari kota.
Pemimpin Gereja Katolik Khaldea Patriark Louis Raphael I Sako memperingatkan para pemimpin Uni Eropa (UE) pekan lalu bahwa meningkatnya kekerasan dan penghancuran bisa mengarah pada genosida warga Kristen dari Irak.
Patriark Sako mengalamatkan seruannya kepada Presiden Dewan Uni Eropa Herman Van Rompuy dan anggota Komisi Eropa dan Parlemen dalam pertemuan yang diadakan oleh badan amal Bantuan Gereja Katolik.
“Banyak orang Kristen yang melihat masa depan mereka di Irak suram,” katanya kepada para pemimpin. “Umat muslim juga melarikan diri dan mereka telah menemukan tempat berlindung di desa terdekat di antara keluarga Kristen dan di gedung-gedung gereja.”
Sako mendesak Uni Eropa untuk membantu memadamkan kekerasan dan penganiayaan.
“Kita tidak bisa tetap acuh tak acuh terhadap situasi mereka,” ia menegaskan. “Uni Eropa harus melakukan yang terbaik untuk membantu mereka dan menciptakan kondisi bahwa orang Kristen, penduduk tertua dari daerah itu, bisa tetap ada dalam kondisi kesetaraan dan saling menghormati.”
ISIS, yang dipimpin oleh Abu Bakr al Baghdadi, telah meningkat dalam kekuasaan secara substansial sejak penarikan pasukan AS dari Irak pada Desember 2011. PBB melaporkan bahwa lebih dari 2.400 orang tewas di Irak bulan lalu. (christiantoday.com)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...