Khawatir Umat Tersesat, Malaysia Larang Konser Lamb of God
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Malaysia akhirnya melarang konser musik dari grup band heavy metal asal Amerika Serikat Lamb of God, karena band yang pernah mendapat nominasi di Grammy Award dinilai telah menghujat agama Islam. Menanggapi pelarangan tersebut, grup band Lamb of God menyatakan kekecewaannya, mereka yakin pemerintah Malaysia tidak mempelajari isi dan makna dari lagu-lagu mereka dengan cukup teliti.
Lamb of God sebelumnya dijadwalkan tampil di Kuala Lumpur pada tanggal 28 September namun kementerian komunikasi dan multimedia Malaysia pada hari Rabu (4/9) mengatakan pihaknya tidak akan mengeluarkan izin karena penampilan grup band itu bisa mengusik sensitivitas agama di Malaysia serta nilai-nilai budaya.
Pemerintah melalui departemen pengembangan Islam menyatakan penampilan Lamb of God dapat menyebabkan umat Muslim tersesat, juga karena band ini telah dikenal mencampurkan kutipan ayat Al-Quran, dengan musik heavy metal.
Lamb of God dengan kecewa memposting pernyataan di halaman Facebook-nya, mengatakan konser dibatalkan pemerintah walaupun tiket konser sudah terjual lebih dari 1.500 dan mereka akan melanjutkan tour lainnya di bulan ini di Selandia Baru, Australia, dan Thailand.
"Hal ini sangat jelas (dan sedikit mengecewakan) bahwa kelompok, partai dan kekuasaan telah melakukan pelanggaran dalam menilai musik dan lirik kami dengan hanya melihat sekilas lirik dari lagu-lagu kami. Kami mengajak siapapun yang tersinggung oleh musik kami untuk berdiskusi perihal motivasi kami dalam bermusik, terutama sebelum publik memfitnah kami berdasarkan asumsi dan tafsir dangkal," tulis Mark personil Lamb of God di halaman Facebook mereka.
Band Lamb of God merupakan pemusik Amerika kedua yang dilarang pentas di Malaysia dalam kurun dua tahun terakhir karena alasan agama. Pada bulan Februari tahun lalu pemerintah melarang konser bintang R&B Erykah Badu, dengan alasan foto tubuhnya yang bergambar seni dianggap menyinggung umat Muslim.
Lamb of God, band heavy metal asal Richmond, Virginia, AS berdiri tahun 1990, sudah memiliki tujuh album dan lagunya pernah berada di puncak 10 tangga lagu di Amerika Serikat. Mereka terdiri dari Randy Blythe vocal, Mark Morton gitar, Will Adler gitar, John Campbell bass, dan Chris Adler drum. (theguardian.com)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...