Khotbah Idul Fitri: Umat Muslim Wajib Hormati Sesama Manusia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Manusia Indonesia, umat Muslim khusunya dituntut saat ini untuk menghormati sesama manusia sebagai sesama ciptaan Allah Subhanahahu’wataalla. Pernyataan disampaikan Prof. Dr. Masykuri Abdillah selaku khatib dalam khotbah Idul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriyah yang berlangsung Senin (28/7) di Masjid Istiqlal, Jakarta.
“Allah tak pernah menggunakan kata 'memerangi', Allah selalu menyerukan agar kita menghormati baik dalam kebangsaan, agama, ras, dan suku. Islam mengakui kemajemukan yang merupakan Sunnatulah dan harus dipraktikan dalam dakwah," kata Guru besar dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini.
Masyukir menyebut bangsa Indonesia nyaris terpecah belah karena pemilihan Presiden yang telah berlangsung pada akhir Juli ini.
“Alhamdulillah pilpres berjalan lancar,” kata Masyuri.
“Ini merupakan ekses. Dengan berbagai latar belakang budaya dan interaksi tempat bisa juga terjadi prasangka gesekan atau konflik. Ada kalanya berlatar ekonomi, politik, dan agama," lanjut dia.
Masyuri berpesan masyarakat agar jangan mudah terpancing isu, dan melatih kedewasaan dalam menghadapi perkembangan jaman terutama yang berkaitan dengan disintegrasi bangsa.
“Memang di era ini banyak ekspresi hak dan kewajiban. Termasuk pula ekspresi liberal. Tetapi yang terpenting kita harus berdakwah menyampaikan pesan damai," tutup Masykuri.
Bertindak selaku imam dalam Salat Idul Fitri adalah Drs. H. Hasanuddin Sinaga,M.A. Dalam hari kemenangan bagi umat Muslim di seluruh dunia ini, di Masjid Istiqlal turut hadir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, kemudian ada beberapa duta besar atau perwakilan dari negara-negara Islam yang memiliki kantor perwakilan di Jakarta.
Salat Id dimulai pada pukul 07.04 WIB. Selain itu ada pula Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Ketua DPR Marzuki Alie serta jajaran menteri dan kepala lembaga tinggi negara lainnya. Dubes negara tetangga juga hadir di Masjid Istiqlal. Ibu negara Ani Yudhoyono dan istri Wapres Boediono, Herawati juga mengikuti salat Id di lokasi yang sama.
Setiap tahun masjid Istiqlal dibanjiri jemaah yang ingin menunaikan salat terutama di hari raya umat Islam seperti Idul Adha atau Idul Fitri, sama seperti pantauan satuharapan.com, masyarakat umum harus menggunakan pintu Al-Fatah dan Al-Rozak untuk masuk ke masjid saat salat Idul Fitri, sementara bagi presiden dan wakil melalui pintu Al-Malik atau pintu VVIP, kemudian bagi pejabat negara setingkat menteri dan tamu undangan masuk dari pintu VIP, As-Salam.
Jemaah yang berasal dari masyarakat umum kurang lebih 254.000 orang yang menunaikan salat dan mendengarkan khotbah dari khatib.
Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara karena dapat menampung 200.000 jemaah saat menggelar ibadah di hari raya umat Islam lainnya. Ir. Soekarno, Presiden pertama Indonesia merupakan pengaggas pembangunan masjid ini, dan beliau juga yang melakukan peletakkan batu pertama di Istiqlal pada 1951.
Arsitek masjid yang terletak berdekatan dengan Monumen Nasional, Gereja Katedral, dan Stasiun Gambir ini adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan.
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...