Kiai Masdar Mas'udi: Muktamar NU Undang Presiden
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas'udi mengatakan PBNU akan mengundang Presiden Joko Widodo untuk membuka Muktamar ke-33 NU yang akan digelar pada 1-5 Agustus di Jombang Jawa Timur.
"Biasa, standar, setiap kegiatan Muktamar PBNU selalu mengundang Presiden RI," kata Masdar saat ditemui satuharapan.com di Aula DPP PKB, Graha Gus Dur, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Jumat (22/5).
Menurut Masdar, Muktamar sudah sesuai dengan agenda. Setiap daerah harus menyukseskan muktamar yang akan digelar pada 1-5 Agustus mendatang itu, dan masih cukup waktu untuk menyosialisasikannya. "Di setiap daerah, misalnya Sulawesi seperti Makassar, NTB, Kalimantan, dan Sumatera seperti di Medan, semua lapisan masyarakat NU terlibat menyukseskan muktamar baik langsung maupun tidak langsung baik morel mapun materiel," kata Masdar, yang mengecap pengalaman sebagai Pelaksana Harian Ketua Umum PBNU (atas keputusan Majlis Syuriah PBNU) selama KH Hasyim Muzadi menjadi cawapres 2004 (Mei - September 2004, Red).
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj beserta jajaran pengurus lain, bertemu Presiden di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/2).
“Kami mohon izin kepada Presiden, PBNU akan mengadakan Muktamar ke-33, Insya Allah di Jombang, Jawa Timur. Baru kali ini muktamar di Jombang. Di Jawa Timur sering, tapi di Jombang baru kali ini,” kata Said.
Kiai Said mengatakan, Presiden menyambut baik dan mendukung pelaksanaan muktamar tersebut. Presiden, Said menambahkan, juga berharap NU bisa memberikan hal-hal yang bermanfaat untuk bangsa.
“Keputusan-keputusan muktamar diharapkan bermanfaat untuk bangsa, dan umat Islam pada khususnya. Bahkan bukan hanya itu, bagaimana caranya pola pikir NU itu bisa disebarkan di seluruh dunia,” kata dia.
Dan, Presiden juga telah menyatakan kesediaannya untuk membuka muktamar tersebut.
“Target Muktamar ialah mengokohkan kembali peradaban Islam sebagai fondasi keberlangsungan NKRI. Jadi Islam yang berbudaya dan beradab,” katanya.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...