Kiev Undang PBB dan ICRC ke Wilayah Kursk Rusia Yang Dikuasai Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Ukraina pada hari Senin (16/9) mengatakan telah meminta PBB dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk memverifikasi situasi di wilayah Kursk Rusia yang direbut oleh Kiev.
Tentara Ukraina mengejutkan pasukan Rusia saat menyerang wilayah Kursk pada tanggal 6 Agustus, maju bermil-mil ke wilayah Rusia dan merebut puluhan kota dan desa.
“Saya menginstruksikan Kementerian Luar Negeri Ukraina untuk secara resmi mengundang PBB dan ICRC untuk bergabung dalam upaya kemanusiaan di wilayah Kursk,” kata Menteri Luar Negeri, Andrii Sybiha, di media sosial.
“Ukraina siap memfasilitasi pekerjaan mereka dan membuktikan kepatuhannya terhadap hukum humaniter internasional,” lanjutnya.
Ukraina telah berhati-hati untuk menampilkan tentaranya dalam sudut pandang yang berbeda dari pasukan Rusia yang menduduki sekitar 20 persen wilayah Ukraina.
“Sejak hari-hari pertama operasi Kursk, Pasukan Pertahanan Ukraina, sebagai tentara Eropa yang beradab, telah menunjukkan profesionalisme yang tinggi dan kepatuhan penuh terhadap prinsip-prinsip hukum humaniter internasional,” kata kementerian luar negeri.
Namun, Moskow telah mengecam serangan yang telah mendorong sekitar 150.000 warga sipil Rusia untuk mengungsi.
Pernyataan itu muncul saat Presiden ICRC, Mirjana Spoljaric, tiba di Moskow untuk kunjungan yang direncanakan guna membahas berbagai masalah, beberapa hari setelah penembakan menewaskan tiga karyawan ICRC Ukraina di Ukraina timur.
Rusia telah bersikeras sejak awal bahwa mereka akan mengusir pasukan Ukraina dari wilayah tersebut dan tampaknya bersikap hati-hati hingga minggu lalu, ketika mereka mengatakan telah merebut kembali sebagian wilayah Kursk. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...