KIH Tak Setuju Reshuffle Kabinet Tunggu Tiga Tahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Partai-partai pendukung Pemerintahan Joko Widodo–Jusuf Kalla yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), tidak setuju dengan pernyataan Sekretaris Kebinet (Seskab) Andi Widjajanto yang menyatakan reshuffle kabinet baru akan dilakukan setelah tiga tahun.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan mengatakan Presiden Jokowi bisa saja segera melakukan reshuffle kabinet, karena hal itu hak preogratif presiden yang tidak dapat di intervensi oleh pihak manapun.
"Itu hak prerogatif presiden, kapan pun bisa reshuffle menterinya, sekarang juga bisa kalau Jokowi mau," kata Johan, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/2).
Sementara Ketua DPP Partai Hanura, Erik Satrya Wardhana mengatakan, kebutuhan reshuffle kabinet tidak relevan bila dikaitkan dengan jangka waktu. Menurut dia, seharusnya reshuffle kabinet dihubungkan dengan prestasi masing-masing menteri dengan parameter visi dan misi, target-target kuantitatif, dan kualitatif yang diterapkan oleh Presiden Jokowi sebagai turunan dari nawa cita.
"Kalau ada menteri yang tidak kompeten dan tidak mampu mencapai target, ya segera diganti. Tapi kalau semua performanya prima, ya ngga perlu ada reshuffle," kata dia.
Dia menilai pernyataan Seskab Andi bisa memperkeruh suasana kerja pemerintahan yang sedang dibangun oleh Jokowi-JK. Anggota Komisi VI DPR itu pun meminta Seskab Andi tidak membuat pernyataan yang dapat mengganggu pemerintahan.
"Pernyataan Seskab kurang tepat, harus lebih hati-hati lagi," ucap dia.
Hak Prerogatif
Sekretaris Fraksi Partai Nasdem di DPR Syarif Abdullah Al Kadrie mengatakan reshuffle kabinet adalah hak preogratif presiden yang bisa digunakan setiap saat. Namun, dia tidak mempermasalahkan pernyataan Seskab Andi tersebut.
"Tidak masalah pernyataan yang disampaikan Seskab Andi, karena Jokowi bisa reshuffle kabinet kapan pun beliau mau," kata Syarif Abdullah.
Wakil rakyat di Komisi II DPR ini bahkan memprediksi Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet sebelum tiga tahun karena saat ini terdapat menteri-menteri yang tidak sesuai dengan nawacita Jokowi. Namun, ia enggan menyebutkan siapa menteri tersebut. "Bisa juga Presiden Jokowi tidak sampai tiga tahun diperlukan reshuffel bisa juga Presiden Jokowi memandang tidak perlu sampai selesai masa jabatan berakhir sampai dengan lima tahun," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto menegaskan, Jokowi akan merombak kabinet dalam waktu tiga tahun. Usia Kabinet Kerja yang dipimpin Jokowi baru sekitar tiga bulan. "Satu-satunya target reshuffle presiden kalau menteri gagal menjalankan tugasnya tiga tahun ke depan," kata dia.
Soal perombakan kabinet, Seskab Andi mencontohkan, kalau menteri pertanian dalam waktu tiga tahun gagal menciptakan swasembada beras, maka Presiden baru akan menggantinya. "Satu-satunya pernyataan eksplisit presiden tentang reshuffle cuma itu untuk Menteri Pertanian," kata dia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...