Kim Jong-un Eksekusi Pamannya untuk Menguasai Bisnis
SEOUL, SATUHARAPAN.COM Pemecatan dan kemudian pengadilan dan eksekusi hukuman mati terhadap Jang Song Thaek, paman penguasa Korea Utara, Kim Jongun, terkait perebutan kekuasaan dan bisnis dengan kemenakannya sendiri.
Jang adalah suami Kim Kyong-hui yang merupakan adik Kim Jong Il, ayah Kim Jong-un. Namun detail tentang perebutan bisnis dan eksekusi hukuman itu, seperti dilaporkan media New York Times, memberikan informasi yang mengejutkan.
Konflik di antara paman dan kemenakan itu terkait dengan baku tembak antara pasukan yang setia pada Kim dan yang setia pada Jang, terkait bisnis batubara, dan perikanan yang menghasilkan kerang dan kepiting.
Bisnis tersebut, seperti dilaporkan New York Times dari berbagai sumber di Korea Utara, Korea Selatan dan Amerika Serikat, dikuasai oleh Jang. Namun untuk keperluan militer, akibat banyak tentara yang kurang gizi, Kim menghendaki kendali bisnis kembali oleh militer.
Batubara yang diekspor ke China, dan hasil laut berupa kerang dan kepiting di ekspor ke Korea Selatan merupakan bisnis penting bagi Korea Utara untuk mendapatkan mata uang asing.
Tembak-menembak terjadi di antara kedua pihak, dan pasukan militer yang loyal pada Kim mundur dan dipukuli dengan sangat buruk. Hal ini menimbulkan kemarahan Kim dan memerintahkan pasukan itu kembali dengan kekuatan yang lebih besar.
Dua letnan yang setia pada Jang dieksekusi di depan regu tembak. Namun bukannya dengan senapan, melainkan senapan mesin antipesawat. Bentuk eksekusi ini, menurut para pejabat intelijen Korea Selatan dan media adalah serupa dengan yang digunakan terhadap beberapa artis Korea Utara pada bulan Agustus.
Beberapa hari kemudian, Jang sendiri dikecam secara luas oleh publik, dia diadili dan dieksekusi pada 12 Desember lalu menggunakan cara-cara yang disebutnya tradisional.
Konflik di antara kedua pihak diperkirakan selain terkait dengan penguasaan sumber-sumber bisnis yang menghasilkan mata uang asing, juga berlatar belakang kekuasaan. (nytimes.com)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...