Ukraina, Posting Villa Mewah Mendagri, Wartawan Dipukuli
KIEV, SATUHARAPAN.COM Seorang aktivis dan wartawan investigasi terkemuka Ukraina dipukuli hingga luka parah oleh sekelompok orang tak dikenal di luar kota Kiev, ibu kota Ukraina, Rabu (25/12) pagi.
Serangan pada perempuan wartawan itu, Tatiana Chornovol, terjadi beberapa jam setelah dia memposting gambar di media online apa yang dia katakan sebagai rumah mewah milik seorang pejabat tinggi pemerintah Ukraina.
Tatiana Chornovol sedang dalam perjalanan pulang sekitar pukul 01:30 waktu setempat ketika dia melihat sedang diikuti oleh sebuah kendaraan SUV berwarna gelap, kata polisi Ukraina.
Mobil itu memotong laju kendaraan Chornovol dan memaksanya berhenti dari sisi jalan. Setelah itu beberapa orang melompat keluar dan menghancurkan jendela belakang mobil wartawan tersebut, kata pernyataan polisi.
Polisi juga mengatakan bahwa pria tersebut menyeret Chornovol keluar dari mobilnya dan memukulinya secara brutal sebelum meninggalkannya di sebuah selokan.
Gambar dan video yang diposting wartawan melalui media online menunjukkan wajah Chernovol bengkak pada sisi kanan dan berdarah. Sumber di berbagai media sosial mengatakan bahwa dia saat ini dirawat di rumah sakit dengan kemungkinan mengalami gegar otak.
Vila Mewah Mendagri
Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych, mendesak polisi pada hari Rabu untuk menyelidiki serangan tersebut secepat mungkin.
Chernovol dikenal sebagai seorang wartawan investigasi. Dia juga blogger dan ibu dari dua anak. Dia telah memposting foto-foto apa yang dia diduga adalah vila mewah milik Menteri Dalam Negeri Ukraina. Foto itu diposting di portal web lokal, Ukrainskaya Pravda, beberapa jam sebelum serangan.
Dia juga secara rutin melaporkan perkembangan gerakan protes Ukraina yang muncul pada akhir November setelah presiden tiba-tiba menunda perjanjian asosiasi dan perdagangan dengan Uni Eropa. Dia secara terbuka mendukung politik oposisi di negara itu.
Polisi Ukraina mengatakan mereka telah membuka penyelidikan kriminal atas insiden untuk hooliganisme yang diancam hukuman sampai empat tahun penjara di bawah hukum Ukraina. Pihak mpolisi menurut media online setempat, kyivpost.com, telah mengidentifikasi tiga pelaku, dan telah menangkap dua di antaranya.
Penangkapan itu berkat video yang diposting media tersebut yang berisi rekaman video dari kamera di mobil Chornovol. Dengan cukup jelas gambar itu menunjukkan jenis kendaraan, nomor kendaraan, dan sosok dua penyerang.
Pemimpin oposisi Ukraina, Anatoly Gritsenko, seperti dikutip portal berita lokal Tsn.ua mengatakan bahwa ada tiga penyerang, dan model mobil mereka telah tertangkap kamera yang dipasang di dashboard kendaraan Chernovol itu.
"Ini (video) saat ini sedang dipelajari di markas Maidan," kata Gritsenko menurut Tsn.ua, mengacu pada markas kelompok protes di lapangan di Kiev yang berlangsung selama satu bulan terakhir.
Gritsenko, yang juga mantan menteri pertahanan juga mengatakan bahwa para aktivis oposisi akan menemukan penjahat lebih cepat dari polisi.
Serangan Kedua
Hal itu adalah serangan kedua terhadap seorang aktivis yang terlibat dengan gerakan oposisi Ukraina selama beberapa hari terakhir. Dmitry Pilipets, aktivis sipil dan penyelenggara protes anti pemerintah di kota Ukraina timur, Kharkiv, ditikam empat kali di jalan oleh dua penyerang pada Selasa malam.
Polisi di Kharkiv mengatakan bahwa mereka telah membuka kasus kriminal ke serangan terhadap Pilipets, yang saat ini di rumah sakit dalam kondisi stabil.
Jutaan warga Ukraina turun ke jalan-jalan di Kiev dan kota-kota lain selama satu bulan terakhir memprotes ditangguhkannya kesepakatan dengan Uni Eropa, dan tuntutan berkembang menjadi pembubaran pemerintah.
Para pengunjuk rasa di Kiev telah membangun sebuah kamp tenda di Independence Square (lapangan kemerdekaan) sebagai pusat kegiatan dan membarikade terhadap gedung-gedung publik. Hal itu sebagai upaya untuk menunda pekerjaan pemerintah sebagai bagian dari demonstrasi. (kyivpost.com / ria.ru)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...