Kisah Para Majus
SATUHARAPAN.COM Minggu 5 Januari adalah Minggu Epifania atau Hari Raya Penampakan Tuhan. Hingga kini Gereja Ortodoks Timur merayakan hari raya Epifania dengan meriah, bahkan lebih meriah ketimbang Natal 25 Desember, yang diselenggarakan pada 6 Januari.
Di Gereja Katolikdan protestan mengikuti tradisi iniEpifania dirayakan pada Minggu terdekat dengan 6 Januari. Jika Epifania di gereja-gereja Timur mengkhususkan diri pada pelayanan awal Yesus Kristus, maka gereja-gereja barat memfokuskan pada Injil bagi segala bangsa melalui kisah orang majus.
Kisah para Majus menyatakan bahwa Allah bekerja dalam berbagai cara untuk menyatakan kehendak-Nya. Jika kepada para gembala Allah menyatakan berita Natal melalui malaikat, maka kepada para Majusyang tentunya tidak mengenal dan percaya akan keberadaan makhluk surgawiAllah berbicara melalui pengetahuan mereka.
Perhatikan kalimat ini: Kami telah melihat bintang-Nya di Timur! (Mat 2:2). Kalau gembala-gembalajuga sayayang melihat bintang-Nya, ya nggak nyambung. Bintang itu sama seperti bintang-bintang lainnya. Jadi, tidak ada frase bintang-Nya!
Sekali lagi, Allah bekerja tidak hanya melalui satu cara. Sang Komunikator Agung menyapa manusia dalam keberadaannya. Allah menyapa manusia berdasarkan situasi dan kondisi manusia.
Dan sapaan itu unik. Oleh karena itu, jangan paksa Allah untuk menyatakan kehendak-Nya menurut keinginan kita. Allah, Sang Pencipta, memahami ciptaan-Nya. Dia mengetahui cara yang paling tepat untuk berkomunikasi dengan manusia. Persoalannya: Apakah manusia cukup peka untuk menyambut sapaan Allah?
Para Majus peka. Mereka mengambil keputusan untuk mencari Raja yang baru dilahirkan itu. Penulis Injil Matius mengisahkan bagaimana orang-orang bijak datang dari jauh untuk menyatakan penghormatan mereka kepada raja yang baru dilahirkan.
Dalam kisah ini mereka mewakili orang-orang bukan Yahudi yang datang dari jauh untuk menghormati Anak di Betlehem yang bakal menjadi pemimpin umat manusia. Dengan kisah ini, Penulis Injil Matius agaknya juga bermaksud mengatakan bahwa Tuhan berbicara kepada umat-Nya lewat orang-orang yang bukan dari kalangan mereka sendiri!
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...