Socrates: Hidup Bermoral

SATUHARAPAN.COM – Dua  hari sebelum pelaksanaan hukuman mati Socrates, Crito datang menemuinya di penjara untuk mengabarkan bahwa kapal dari Delos akan tiba. Kedatangan kapal tersebut menandakan bahwa pelaksanaan hukuman mati untuk Socrates akan dilaksanakan pada hari itu juga.

Crito membujuk Socrates untuk bersedia meninggalkan penjara dan pergi ke suatu tempat. Teman-teman Crito akan mengurus masalah keuangannya termasuk suap kepada petugas. Hal itu diajukan karena mereka yakin bahwa Socrates tidak bersalah dan telah diperlakukan tidak adil. Selain itu, teman-teman Socrates akan mengalami nasib yang lebih buruk karena mereka akan dituduh tidak mau menyelamatkan Socrates, padahal mereka mampu melakukan hal tersebut.

Tetapi, Socrates justru menolak ide tersebut dan memilih untuk tetap tinggal di penjara sampai kapal tiba dan menjalani hukuman mati yang telah dijatuhkan kepadanya. Socrates berkata, ”Hidup yang baik sama dengan hidup dengan terhormat atau dengan Adil.”

Ada tiga hal yang disampaikan Socrates: hidup baik, hidup terhormat, dan hidup adil. Ketiga hal ini tidak bisa dipisahkah satu dengan yang lain, karena tiga hal inilah yang memberikan warna hidup manusia bermoral.

Pada saat ini tak sedikit kita temui manusia yang hidup baik dan terhormat, tetapi tidak memiliki keadilan, dan akhirnya menghasilkan masyarakat yang rusak karena melakukan suap dan korupsi. Keadilan bukan lagi menjadi sesuatu yang penting. Yang terpenting bagi mereka adalah mengumpulkan uang dan kekuasaan untuk membeli hukum agar dapat hidup baik dan terhormat.

Keadilan adalah faktor utama yang harus dikedepankan dalam segala perilaku kita. Keadilan harus memberi warna dalam hidup kita sehari-hari baik dalam bersosialisasi dengan masyarakat sekitar maupun dalam kehidupan berpolitik. Dengan mengedepankan keadilan, maka hidup baik dan terhormat akan mengikutinya. Dengan demikian terciptalah kehidupan masyarakat yang bermoral.

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com