KKN Tematik UKDW Dukung Pengembangan Wisata Danau Toba
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah mencanangkan pengembangan 10 destinasi wisata “Bali Baru” dan empat di antaranya menjadi superprioritas.
Salah satu destinasi wisata yang masuk dalam kategori superprioritas adalah Danau Toba. Program pemerintah patut mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk perguruan tinggi. Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menunjukkan komitmen untuk mendukung program ini dengan penyelenggaraan kuliah kerja nyata (KKN) di Kabupaten Toba Samosir untuk kedua kalinya.
Berlokasi di Desa Meat, Kecamatan Tampahan, kegiatan KKN-Tematik Toba Samosir 2019, berlangsung sepanjang bulan Juli 2019 dan diikuti oleh 17 mahasiswa. Di dampingi dua dosen pembimbing lapangan, Ferdy Sabono ST MSc dan Christmastuti Nur SDs MDs, berbagai program kegiatan KKN-Tematik dilaksanakan.
Tiga program utama menjadi prioritas untuk mendukung pengembangan Desa Wisata Meat, sehingga desa tersebut lebih berkembang serta mampu meningkatkan potensi wisata dan ekonomi kreatif yang dimilikinya. Program Dokumentasi Arsitektur, Pengembangan Ekonomi Kreatif, dan Pelatihan Bahasa Inggris dirancang untuk membantu masyarakat Desa Meat, sehingga siap menerima kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Menurut Ferdy Sabono, program Dokumentasi Arsitektur bertujuan untuk mempelajari serta mendokumentasikan nilai-nilai ketukangan tradisional pada arsitektur Toba Samosir, atau Rumah Bolon di Desa Meat.
Mahasiswa dituntut untuk belajar secara langsung tentang kekayaan tektonika arsitektur tradisional Toba Samosir yang sarat akan makna melalui pengamatan, pengukuran maupun wawancara. Tahapan dokumentasi yang dilakukan berupa kajian terhadap struktur atap dan badan bangunan hingga pondasi secara mendetail.
Ferdy Sabono menambahkan pula, melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dan pemerintah memiliki kepedulian yang tinggi dalam mempertahankan keberadaan Rumah Bolon di Desa Meat, baik sebagai upaya melestarikan nilai tradisi dan budaya maupun sebagai potensi dalam pengembangan tema wisata arsitektur.
“Sementara Program Pengembangan Ekonomi Kreatif bertujuan untuk menggerakkan industri kreatif di Desa Meat, khususnya produk ulos,” kata Christmastuti, yang dilansir ukdw.ac.id, pada Rabu (11/9).
Lebih lanjut Christmastuti menjelaskan bahwa masyarakat antusias mengikuti pelatihan membuat produk dan mengemas ulos agar dapat menjadi souvenir khas desa wisata Meat.
Dalam menghadapi kunjungan wisatawan asing, masyarakat Desa Meat dibekali kemampuan berbahasa Inggris melalui pelatihan intensif.
Program ini merupakan kerja sama Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) dengan Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Dua dosen PBI, Lemmuela Alvita Kurniawati MHum dan Anesti Budi Ermerawati MHum, bersama peserta KKN dari Prodi Arsitektur dan PBI memberikan berbagai pelatihan Bahasa Inggris dengan tujuan khusus, pariwisata, kepada masyarakat dan siswa-siswi sekolah dasar.
Menjelang berakhirnya kegiatan, Tim KKN-Tematik mendapatkan undangan dari Bupati Toba Samosir untuk menjelaskan berbagai kegiatan yang dilaksanakan dan berbagi pengalaman selama pelaksanaan kegiatan. Di akhir masa KKN-Tematik, presentasi dilakukan di Desa Meat yang dihadiri Camat Tampahan, Kepala Desa Meat, Kepala Desa Tarabunga dan warga desa. Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan mendapat apresiasi dari pemerintah daerah dan seluruh warga masyarakat.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...