Koleksi “Acakacak”: Gaya Anak Muda Sajikan Warisan Tradisi
SATUHARAPAN.COM – Tak banyak generasi era gawai pintar masa kini kenal gasing. Kalaupun tahu, hanya sekadar sebagai mainan “jadul” – zaman dulu, yang perlahan lenyap dari ingatan.
Gasing, mainan tradisional yang berputar pada poros berdasarkan efek giroskopik dan masih dimainkan di Riau, Demak, dan Bengkulu itu, pada di Senin malam, 9 November, hadir di pusat perbelanjaan modern. Tepatnya, di The Hall, Lantai 8 Senayan City. Bukan hanya dalam wujud nyata sebagai cenderamata untuk tamu yang hadir, namun juga dalam wujud inspirasi yang mendasari karya wisudawan dan perancang muda Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo dalam koleksi Acakacak.
Bentuk mainan gasing yang mengerucut, tampil dalam embellishment di baju dari bahan akrilik berwarna-warni yang ditumpuk, pada kacamata, dan topi.
Bukan hanya gasing, lulusan sekolah mode yang baru mengawali karier di usaha kreatif itu juga menggali inspirasi dari penampilan tentara di kraton-kraton Jawa. Inspirasi itu mewujud dalam adaptasi busana tentara yang serbatumpuk, motif geometris lurik, suspender, serta sepatu bot. Para desainer menyempurnakan pemutakhiran atas lurik itu dengan membubuhkan sablon di atas motif busana khas baju tentara Jawa itu.
Dua puluh set busana siap pakai (ready-to-wear) koleksi Acakacak, nama yang diambil untuk toko yang menampung karya dari beberapa desainer alumni LPTB Susan Budihardjo itu, dipamerkan ke khalayak pencinta mode. Koleksi hadir dalam palet warna ungu, hijau limau, dan putih. Bahan yang dipilih katun, poplin, katun kanvas, voile, dan scuba, untuk menguatkan kesan kekinian yang berkembang dari ide mainan masa kecil itu.
Model-model yang memeragakan karya busana itu, bergerak kaku bak tentara, mengenakan bot, topi, dan suspender. Lurik, yang hingga kini masih kalah pamor dari batik dan tenun lain, dihadirkan dalam wujud cropped top jacket, yang dapat dibolak-balik, dipadu dengan terusan atau celana dekonstruktif serbalonggar. Kerah tinggi khas tentara dibuat lebih tinggi, kaku, dan bisa dipasang terpisah. Tinggal pilih padanannya, dengan terusan bermotif lurik, berlapis blus tanpa lengan, jaket ponco, celana, atau kulot bersiluet lurus.
Presentasi alumni untuk Acakacak kali ini diwakili oleh Dian Ratna Purba dan Andreas Wen. Sebagian busana koleksi Acakacak itu telah dipresentasikan dalam ajang Bali Fashion Tendance 2016, di TS Suites – Bali, pada 9 Oktober. Koleksi yang ditampilkan kini merupakan mengembangan.
Acakacak menjadi toko pertama yang dikeluarkan oleh sebuah sekolah mode/school-owned clothing store. Toko Acakacak mengedepankan konsep memberi kemudahan pencinta mode untuk memadupadankan tiap potong busana, meskipun busana itu datang dari desainer berbeda.
Peragaan busana LPTB Susan Budihardjo malam itu, dihadiri perancang mode senior, di antaranya Sebastian Gunawan, Chossy Latu, Samuel Wattimena, Ali Charisma, Lenny Agustin, Sofie, Defrico Audy, perancang perhiasan Rinaldy A Yunardi, dan perancang interior Ari Yuwono.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...