Koleksi Museum LAI: Alkitab Miles Coverdale
SATUHARAPAN.COM – Museum Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menyimpan koleksi replika dari karya salah satu penerjemah Alkitab asal Inggris, Miles Coverdale. Beberapa penerjemah Alkitab di masa lalu memiliki Alkitab yang mereka terjemahkan sendiri. Salah satunya adalah penerjemah berkebangsaan Inggris, Miles (atau yang sering kali ditulis Myles) Coverdale yang memiliki Alkitab versi sendiri.
Di dalam vitrin kaca di ruang pamer dua tersebut, Alkitab Miles Coverdale dipajang bersama beberapa koleksi Alkitab Museum LAI yang berasal dari abad pertengahan.
Alkitab, yang menurut keterangan Museum Alkitab LAI, dicetak pada tahun 1535 itu, dipamerkan dalam keadaan terbuka.
Alkitab yang memiliki ketebalan hampir sama seperti bantal di sofa rumah tersebut ditulis dalam kolom bergaris seperti aplikasi Microsoft Excel. Kolom paling kiri dan kanan di setiap halaman adalah kolom dengan ukuran paling kecil, sementara kolom kedua dan ketiga berukuran lebih besar karena merupakan tempat ayat dan pasal Alkitab tersebut bermula. Setiap awal perikop terdapat satu huruf yang dicetak dengan font berukuran besar, lebih besar daripada font lain. Hal tersebut berlaku juga untuk setiap pasal yang baru.
Menurut keterangan di samping diorama tersebut Alkitab Miles Coverdale adalah Alkitab lengkap berbahasa Inggris pertama yang diterjemahkan dari bahasa Latin.
Penjelasan Wikipedia
Menurut Wikipedia, Alkitab ini merupakan terjemahan lengkap Alkitab pertama yang dicetak ke dalam bahasa Inggris. Edisi lainnya (folio dan kuarto) merupakan Alkitab lengkap pertama yang dicetak di Inggris.
Penerjemah Alkitab tersebut, Miles Coverdale, mempersembahkan hasil terjemahan tersebut kepada Raja Kitab (Apokripa). Apokripa adalah kitab-kitab yang diterima oleh Gereja Katolik Roma tetapi tidak diterima Gereja Protestan. Kitab tersebut ditempatkan setelah kitab Perjanjian Lama.
Pada terjemahan yang ada sebelumnya, kitab ini tersebar di dalam kitab Perjanjian Lama. Cara Coverdale menempatkan apokripa ini kemudian diikuti Gereja Protestan. Sebelum Coverdale ada Perjanjian Baru yang diterjemahkan teolog Inggris, John Wycliffe. Dia juga merupakan teolog reformis pertama yang memimpikan agar Alkitab bisa dibaca oleh kaum awam Inggris.
Coverdale adalah asisten dari penerjemah Alkitab ke dalam bahasa Inggris lainnya, William Tyndale. Coverdale menggunakan teks terjemahan Tyndale dan membandingkannya dengan Alkitab terjemahan dari tokoh gereja asal Jerman, Martin Luther. Dalam Alkitab Coverdale. Apokripa diletakkan setelah kitab Perjanjian Lama.
Alkitab ini populer di kalangan rakyat jelata selama tiga generasi, populer selama dua atau tiga dekade setelah King James Version.
Alkitab ini digunakan oleh beberapa tokoh penting dalam kesastraan Inggris seperti William Sheakspeare, John Milton, John Bunyan, dan politikus Olivier Cromwell. Versi ini dihasilkan sekelompok sarjana Inggris dan beberapa orang dari partai puritan yang mencari perlindungan dari penindasan di Jenewa yang berlangsung selama pemerintahan Ratu Marry. Dengan kehadiran Alkitab Jenewa, pengetahuan akan Alkitab meluas di kalangan rakyat jelata di Inggris.
Miles Coverdale
Mengutip dari Wikipedia, Miles Coverdale lahir di Yorkshire, Inggris. Ia menempuh pendidikan di Cambridge University dan dilantik sebagai imam Katolik Roma pada tahun 1514.
Pada tahun 1528, dalam berbagai khotbah di gereja, Coverdale menyuarakan perlawanan terhadap kebiasaan-kebiasaan Katolik yang tidak berdasarkan Alkitab seperti penyembahan patung, pengakuan dosa, dan misa. Karena kehidupannya kemudian terancam, ia meninggalkan Inggris.
Coverdale tinggal bersama William Tyndale di Hamburg, Jerman. Mereka bekerja sama mewujudkan cita-cita menghasilkan Alkitab yang bisa dibaca oleh banyak orang. Selama waktu itu, Coverdale belajar banyak dari Tyndale tentang seni menerjemahkan Alkitab.
Tempat penerbitan Alkitab Miles Coverdale edisi terbitan 1535 telah lama diperdebatkan. Proses pencetakan kemungkinan di Froschover, sebuah tempat di Zurich, Swiss atau Cervicornus dan Soter (di sekitar Koln atau Marburg, Jerman).
Namun berdasarkan penelitian yang dikerjakan guru besar sastra Universitas Louvain, Belgia, Guido Latre, pada tahun 1997. Latre meyakini tempat pencetakan pertama kali Alkitab yang digunakan di Inggris ini yakni di percetakan milik Merten de Keyser, di Antwerpen, Belgia. Meskipun Coverdale juga terlibat dalam penyusunan Great Bible pada 1539, Alkitab Coverdale terus dicetak ulang.
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...