Kemenag Ingin Pendidikan Agama Islam Tidak Dangkal
TANGERANG, SATUHARAPAN.COM – Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, mengingatkan para guru pendidikan agama Islam (PAI) untuk memberikan bekal agama yang cukup kepada siswa sekolah. Kamaruddin minta agar pembelajaran agama di sekolah tidak dangkal.
"Jika guru agama hanya mengajarkan salat adalah fardu 'ain (kewajiban individu), puasa untuk menahan haus dan lapar, maka PAI akan dangkal dan tidak efektif. Bagaimana nasib jutaan siswa yang hanya diajarkan pemahaman agama yang sederhana," kata Kamaruddin di hadapan peserta Rakor dan Evaluai PAI, di Tangerang, Kamis (15/12).
Kamaruddin berpendapat guru PAI tidak hanya dituntut mahir pada aspek pedagogik atau metode mengajar. Lebih dari itu, guru PAI harus menguasai substansi pendidikan agama. Hilangnya penguasaan materi dari kompetensi guru PAI, bahkan berpotensi menjerumuskan para siswa pada pemahaman agama Islam yang dangkal.
Dia mengatakan, pembelajaran agama Islam harus terkoneksi dengan realitas kehidupan. Pelajaran tentang salat misalnya, harus dapat dihayati dari aspek rohani-batiniahnya.
Dia menginginkan siswa tidak sekadar diajari bagaimana cara takbir. Lebih dari itu, siswa juga memahaji pesan substansinya, bahwa Allah Maha Besar dan karenanya dilarang bersikap sombong dan tidak dibenarkannya merasa rendah diri di hadapan manusia lainnya.
"Dengan demikian, the ultimate goal of education sebagai pembentuk karakter dan kepribadian akan terwujud," kata Kamaruddin.
Terkait hal itu, dia memandang penting upaya peningkatan kompetensi guru PAI secara berkelanjutan, baik pada aspek materi maupun pedagogik.
Kamaruddin mengaku sudah merencanakan sejumlah program penguatan guru untuk pembelajaran PAI yang atraktif dan mendalam. "Kita akan membangun branding PAI dan guru PAI yang menarik,” kata Kamaruddin. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...