Kolumnis Nigeria Khawatir Boko Haram Rekrut Perempuan
LAGOS, SATUHARAPAN.COM – Rotimi Fasan, kolumnis sekaligus pengajar di Universitas Osun, Nigeria menulis di Allafrica.com dan Vanguard Nigeria pada Kamis (7/8) tentang kekhawatirannya akan banyak perempuan menjadi bagian perekrutan Boko Haram.
“Ini adalah hal yang sangat sulit untuk mengakui tapi kini semua terlihat sekarang seperti banyak pemberontakan dan banyak pembunuhan telah menjadi bagian rutin dari keseharian yang dijumpai banyak orang di wilayah Utara Nigeria, teror ini sangat laten karena berbentuk perempuan,” tulis Fasan.
Kelompok militan Boko Haram kembali menculik perempuan-perempuan Nigeria, pada Selasa (24/6). Mereka menculik 60 perempúan dan anak-anak, menurut sumber yang tidak ingin diungkap identitasnya kepada BBC mengutarakan bahwa beberapa anak perempuan menjadi korban penculikan masih berusia tiga tahun.
Militer menyebut bahwa saat terjadi ledakan di Chibok, Nigeria, pada Selasa (5/8) bom bunuh diri dilakukan oleh perempuan yang masih berusia muda, dan diduga merupakan korban penculikan Boko Haram pada Selasa (24/6) tersebut.
Pejabat senior di pemerintahan Damboa mengatakan 60 perempúan telah dibajak dan dipaksa ikut dengan para teroris. Penculikan siswi Chibok tidak membuat pemerintah Nigeria bertindak cepat, karena pemerintah kalah cepat dengan gerakan Boko Haram yang telah menghapus kasus-kasus penculikan lain.
“Saya mengacu pada fenomena perempúan pembom bunuh diri. Ada keterlibatan yang stabil dan peningkatan perempuan dalam serangkaian serangan teror mematikan yang terjadi dalam beberapa kali. Dalam waktu lima hari berturut-turut ini minggu lalu ada dilaporkan empat memisahkan kasus misi bunuh diri di Kano, Nigeria dan semua kejadian melibatkan perempuan. Bahkan terdapat kasus bahwa salah seorang pelaku adalah perempuan masih berusia sepuluh tahun,” lanjut Fasan.
Boko Haram adalah organisasi militan dan teroris Islam yang bermarkas di Nigeria timur laut, Kamerun Utara, dan Niger. Organisasi ini didirikan pada 2002 oleh Mohammed Yusuf dan bertujuan untuk mendirikan negara Islam berdasarkan hukum syariah dan menghentikan hal-hal yang dianggap sebagai penerapan budaya barat.
Saat ini Nigeria, pasca Piala Dunia, tetap dilanda ketakutan dengan kehadiran Boko Haram yang tanpa bentuk perang gerilya, dengan melancarkan berbagai serangan bom ke segenap penjuru negeri.
“Langkah terbaik yang dapat dilakukan Nigeria adalah dengan menjalankan kewaspadaan, tetapi saya yakin mereka tidak bisa bersembunyi dari teror. Di mana pun kita mungkin dan apa pun yang kita dapat lakukan, para teroris akan tetap menunjukkan wajah kebringasan mereka pada setiap orang,” lanjut Fasan.
Teror ledakan bom bunuh diri melanda beberapa kota di Nigeria dan menargetkan sasaran banyak orang di ruang kerumunan publik seperti yang terjadi di Kano, Kaduna, Abuja dan bagian lain di sebelah timur dan utara negeri tersebut.
“Saat ini kita perlu melihat bahwa realitas yang ada di sejumlah kota ini menunjukkan terorisme terlalu diabaikan sehingga memakan banyak korban,” lanjut Fasan.
Boko Haram tidak memiliki struktur atau rantai komando yang jelas dan bersifat "menyebar" dengan "struktur seperti sel" yang memfasilitasi keberadaan faksi-faksi. Pemimpin utama Boko Haram saat ini adalah Abubakar Shekau.
Fasan beranggapan bahwa saat ini pemerintah Nigeria lalai dan tidak mengabaikan betapa pentingnya perempuan tersebut sebagai aset bangsa. “Saat ini yang sering kita lihat di berbagai kota perempuan ini dengan mudahnya direkrut, entah ini salah siapa,” tulis Fasan. (allafrica.com/wikipedia.org/bbc.co.uk/vanguardngr.com).
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...