Komisi I Nilai Pemberitaan Eksekusi Mati Seperti Hiburan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq meminta aparat kepolisian dan Kejaksaan Agung sebagai pihak ang akan melaksanakan eksekusi mati sejumlah terpidana kasus narkoba dan pembunuhan berencana di Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan lebih berhati-hati dan tidak demonstratif dalam bersikap terkait pemberitaan rencana eksekusi tersebut.
Sebab, menurut dia, pemberitaan di media massa mengenai hal itu seperti sengaja disajikan ke publik bak tontonan hiburan.
“Saya mengharapkan pihak kepolisian dan kejaksaan yang akan melaksanakan mati terhadap para penyelundup narkoba untuk hati-hati. Saya melihat kok apa yang dilakukan oleh kepolisian dan kejaksaan di pemberitaan terutama televisi seperti demonstratif sekali,” kata Mahfudz kepada satuharapan.com, di Jakarta, Minggu (1/3).
Ini tidak baik dan punya implikasi luas,” dia menambahkan.
Mahfudz berpandangan seharusnya Kepolisian dan Kejaksaan Agung bisa menjadikan eksekusi mati sebagai bentuk penegakan hukum, sehingga tidak perlu dibesar-besarkan.”Ini proses penegakan hukum yang memang harus dijalankan. Jangan digembar-gemborkan seolah ini hal yang harus menarik menjadi tontonan publik,” kata dia.
Dia pun berpendapat Kepolisian dan Kejaksaan Agung harus bisa memahami dampak pemberitaan tersebut dalam hubungan Indonesia dengan dunia internasional. Karena, kata Ketua Komisi I DPR itu, negara-negara yang warganya akan dihukum mati melihat tidak elok.
“Proses penegakan hukum seperti hukuman mati ini bukan proses kampanye yang gembar gembor. Saya khawatir kalau hal ini dibiarkan maka bukan tidak mungkin nanti proses eksekusi matinya disiarkan juga secara live oleh televisi.Menegakkan hukum harus, tapi tidak dengan cara yang bisa menyakiti pihak lain,” kata dia.
”Kita jangan menyakiti pihak-pihak yang tidak perlu,” politikus PKS itu menjelaskan.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...