Komisi III Ingin Pansel KPK Pilih Calon Rekam Jejak Baik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu berharap panitia seleksi (Pansel) calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus menseleksi calon pimpinan yang memang punya rekam jejak sangat baik.
"Pansel itu harus merekrut dan menseleksi calon-calon pimpinan yang memang punya rekam jejak sangat baik yang artinya tidak menggunakan jabatan dan fasilitas di KPK itu di luar penegakan hukum dalam konteks pemeberantasan korupsi," kata Masinton di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/5).
Menurut Politisi PDI Perjuangan ini untuk pansel itu sendiri jangan meloloskan orang yang didalam lingkaran dia (pansel) jaringannya. Harus lebih terbuka. Jadi yang terpilih jangan itu lagi itu lagi.
"Panselnya kan juga itu lagi itu lagi. Dari dulu orangnya dia juga," kata dia.
"Lebih terbuka saja lah. Terbuka dengan masukan dari seluruh elemen, jangan pansel itu dipersonifikasi dengan satu kelompok saja, satu golongan kalau perhatiin itu-itu aja," kata dia.
Untuk itu, kata Masinton dirinya harus tetap optimistis. DPR harapkan itu tadi, jangan merekrut dan menseleksi dari sumber dan golongan yang sama.
"Masa 200 juta tak bisa. Yang pinter-pinter banyak. Yang punya track record baik juga banyak. Jangan menutup pintu untuk elemen lain dari kelompoknya," kata dia.
Masinton mengatakan soal pansel komisi III tidak mencampuri pemerintah.
"kKta cuma bisa menyarankan agar pansel itu terbuka, selejksi orang yang punya komitmen dan paripurna nanti pansel menyerahkan nama-nama calon. Kita yang pilih yang terbaik dari yang baik. Karena itu kewenangan penuh pemerintah. Kalau yang diajukan ke DPR tidak bener, kita tinggal tolak," katanya.
Sejumlah nama calon anggota panitia seleksi pimpinan KPK mulai muncul ke permukaan. Mereka adalah Saldi Isra, Zainal Arifin Mochtar, Jimly Asshidiqie, Tumpak Panggabean, Refly Harun, Erry Riana Hardjapamekas, Oegroseno, Romli Atmasasmita, Margarito Kamis, Chairul Huda, Imam Prasodjo, dan Abdullah Hehamahua.
Namun, Indonesia Corruption Watch menolak Margarito dan Romli Atmasasmita masuk dalam pansel. Koordinator ICW Adnan Topan menyebut pansel KPK sebaiknya beranggota orang yang memiliki integritas dan semangat pemberantasan korupsi. Mereka yang masuk dalam pansel harus bebas dari kepentingan. Karena, KPK merupakan lembaga yang masih dipercaya publik untuk memberantas korupsi.
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...