Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 20:56 WIB | Sabtu, 08 Juni 2024

Komisi Penyelidikan Pengaruh Rusia dan Belarusia di Polandia Mulai Bekerja

Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, berbicara dalam konferensi pers untuk menyampaikan bahwa komisi khusus yang bertugas menyelidiki pengaruh Rusia dan Belarusia di Polandia pada tahun 2004-2024 mulai bekerja, di Warsawa, Polandia, hari Rabu, 5 Juni 2024. Komisi tersebut terdiri dari pakar keamanan dan media non partisan akan menganalisis kasus-kasus dugaan aktivitas asing pada saat masalah keamanan terjadi di seluruh Eropa. (Foto: AP/Czarek Sokolowski)

WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah komisi khusus yang bertugas menyelidiki pengaruh Rusia dan Belarusia di Polandia mulai bekerja pada hari Rabu (5/6), Perdana Menteri Donald Tusk mengumumkan.

Pada konferensi pers di Warsawa, Tusk dan pejabat lainnya menggambarkan komisi tersebut sebagai badan ahli non-partisan yang bertujuan untuk melindungi keamanan nasional. Pekerjaannya dimulai ketika ada kekhawatiran keamanan di seluruh kawasan, karena perang Rusia melawan Ukraina sudah memasuki tahun ketiga.

Tusk mengeluarkan perintah pada bulan Mei untuk membentuk komisi untuk menyelidiki pengaruh Rusia dan Belarusia pada tahun 2004-2024. Dia dan pejabat Polandia lainnya mengatakan negaranya menghadapi serangan gabungan yang intensif dari Rusia dan negara tetangga serta sekutunya Belarusia yang mencakup dugaan tindakan sabotase, serangan siber, dan meningkatnya tekanan di sepanjang perbatasan Polandia-Belarusia.

Jumlah upaya penyeberangan perbatasan dari Belarusia ke Polandia yang merupakan anggota Uni Eropa telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir menjadi hampir 400 per hari – dari hanya beberapa hari pada awal tahun ini, kata para pejabat Polandia. Selain itu, penjaga perbatasan Polandia menggambarkan perilaku yang semakin agresif dari beberapa migran di sisi perbatasan Belarusia, yang dalam beberapa kasus menyerang mereka dengan batu atau benda lain.

Tomasz Siemoniak, yang merupakan menteri dalam negeri dan kepala dinas rahasia, mengatakan “tidak ada keraguan” bahwa situasi di perbatasan adalah pekerjaan Rusia dan Belarusia, dan bahwa “menjelaskan semua kasus dalam 20 tahun terakhir di mana jejak aktivitas Rusia atau Belarusia terlihat sangat penting.”

Komisi tersebut akan beranggotakan 12 orang dan dipimpin oleh kepala Badan Kontra Intelijen Militer, Jenderal Jarosław Stróżyk. Tusk mencatat bahwa Stróżyk pernah menjabat sebagai diplomat, komandan militer dan wakil kepala intelijen NATO, di antara peran lainnya. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home