Komisi VI DPR RI Putuskan Sambangi Stasiun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Hari ini, Selasa (14/5) Komisi VI DPR RI batal mengadakan pertemuan dengan Deputi BUMN dan Direksi PT. Kereta Api Indonesia (KAI) serta perwakilan para pedagang untuk membahas Penataan Kios Pedagang di Stasiun. Sedianya pertemuan dilakukan pukul 15.00 WIB. "Kita akan melakukan kunjungan dulu ke stasiun-stasiun besok," ujar Aria Bima selaku Wakil Ketua Komisi VI DPR RI saat dihubungi, Selasa sore (14/5).
Komisi VI DPR RI menjadwalkan tiga stasiun yang besok akan mendapat kunjungan spesifik yaitu Stasiun Duren Kalibata, stasiun Cawang, stasiun Universitas Pancasila. Kunjungan ini dimaksudkan untuk melihat kondisi kios pedagang yang akan terkena penggusuran sebelum nantinya akan melakukan pertemuan dengan PT. KAI.
Sehari sebelumnya, Senin (13/5) ratusan pedagang dari berbagai stasiun mengelar aksi di depan gedung MPR DPR RI, mereka menyerukan agar Direktur Utama PT. KAI agar segera dicopot. Melalui Ketua Koordinator Aliansi Pelaku Usaha di Stasiun, Johannes Hutasoit mengatakan bahwa para pedagang menginginkan agar Direktur PT. KAI, Ignasius Jonan dicopot dari jabatannya, karena tidak mempedulikan nasib pada pedagang kecil yang ingin mencari nafkah area stasiun. ”Sebagai rakyat kita berhak untuk meminta ia dicopot dari jabatannya,” ujar Johannes.
Dalam proses penggusuran pihak KAI melakukannya dengan cara paksa dan tidak adanya sosialisasi yang dilakukan. "Tidak ada sosialisasi langsung ke lapangan kepada pedagang-pedagang, yang ada hanya sosialisaai tertulis dan itu pun hanya peraturan bukan memberikan solusi kepada pedagang,” tambah Johannes.
Selain mengelar aksi, mereka juga bermaksud menemui Komisi VI DPR RI untuk menyampaikan keluhan ataupun masukan yang ditujukan kepada pihak KAI, karena selama ini mereka sudah sering melakukan aksi melalui lembaga-lembaga lainnya seperti Lembaga Bantuan Hukum, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Badan Usaha Milik Negara, Kementerian tetapi tidak mendapat respon.
Mereka berharap dengan adanya pertemuan dengan Komisi VI ini akan bisa membantu mereka untuk bisa menjembatani dengan pihak KAI untuk bersama-sama memberikan solusi untuk penataan kios pedagang di stasiun bukannya melakukan penggusuran paksa. “Kiranya pihak Komisi VI bisa membantu kami untuk menyampaikan kepada pihak KAI agar bisa menghentikan penggusuran, karena apabila ini tetap terjadi kami tidak ingin ada kekerasan lagi yang terjadi untuk yang kedua kali bahkan ketiga kali seperti di stasiun Kalideres,” ujar salah satu pedagang di stasiun Tebet.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...