Komisioner Komnas Perempuan: Pahlawan adalah Orang-orang yang Bersetia kepada Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Andy Yentriyani, Komisioner Komnas Perempuan pada peringatan Hari Pahlawan bersama Jemaat GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi, di Jakarta, Minggu (10/11), menyatakan pahlawan adalah orang-orang yang bersetia kepada Indonesia.
Dalam sambutannya, ia mengemukakan, “Saya, atas nama Komnas Perempuan, berbangga hati, bisa berbicara di hadapan Ibu-Bapak, karena di dalam setiap diri yang hadir di seberang Istana Merdeka ini adalah pahlawan-pahlawan. Ibu-Bapak selalu hadir di sini untuk mengingatkan adanya PR-PR (PR, pekerjaan rumah, Red) yang belum selesai, PR-PR yang sangat prinsip untuk bisa menjadi Indonesia, tentang penegakan supremasi hukum dan perjuangan kebebasan beragama di Indonesia.”
Andy, mengingatkan kehadiran kaum ibu dan jemaat untuk menggelar peribadatan di seberang Istana Merdeka adalah sebuah pilihan untuk tetap memperjuangkan hak warga negara dan tegaknya supremasi hukum. Karena walaupun sudah menang dan berkekuatan hukum tetap, dan dengan demikian semestinya bisa beribadah leluasa di tempat peribadatan di Taman Yasmin, Bogor, namun justru hendak dikalahkan oleh pilihan-pilihan politik yang menempatkan Indonesia pada malapetakanya.
Andy juga mengapresiasi kepedulian jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia yang senantiasa mendoakan dan peduli kepada kelompok beragama lain yang juga tidak bisa menikmati kebebasan beragama. Secara khusus, ia mengapresiasi jemaat HKBP Filadelfia yang hadir pada perayaan Seren Taun bersama kaum penghayat di Kampung Cigugur - Kuningan, beberapa waktu lalu. Pertemuan lintas agama itu, bagi Andy, sungguh sangat penting, karena memberikan rangkulan persaudaraan yang hangat, yang diterima oleh ibu-ibu kaum penghayat.
Ia mengingatkan pertemuan-pertemuan seperti itu, juga bagaikan rangkulan persaudaraan untuk kita semua yang mencintai Nusantara. Apa yang dilakukan ibu-ibu dan jemaat di seberang Istana tak tergantikan. Bahkan ia berpendapat hal itu tak akan tergantikan untuk generasi masa depan Indonesia. "Indonesia yang ingin kita wariskan, yang menghargai perbedaan, Indonesia yang meyakinkan semua pihak bisa saling melindungi kebebasan berkeyakinan dan beribadah, dan Indonesia yang menghargai supremasi hukum itu sendiri,” katanya.
Mengakhiri sambutannya, ia mengucapkan terima kasihnya karena diperkenankan untuk selalu berada bersama mereka. "Terima kasih karena telah mengajarkan keteladanan ini kepada seluruh bangsa Indonesia. Sekalipun, tidak didengar, sekalipun sedih bila mengingat, perayaan Natal mungkin akan kita adakan di tempat ini, dan banyak sekalipun lainnya,” ia menambahkan.
“Banyak orang yang berpikir sinis akan apa yang dilakukan Ibu-Bapak di seberang Istana Merdeka. Tetapi, bagi saya, tak ada yang lebih mulia, daripada hidup tidak hanya untuk hari ini, tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan memahami dan memperjuangkan kebaikan dari generasi ke generasi lain,” Andy menutup sambutannya dan mengajak para hadirin untuk menyanyikan lagu Maju Tak Gentar.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...