Komnas HAM: KPU "Kurang Ramah" Terhadap Disabilitas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan bahwa pihaknya menemukan sejumlah kasus yang menunjukkan penyelenggara Pemilu Legislatif 2014, Komisi Pemilihan Umum (KPU), di berbagai daerah kurang ramah terhadap kelompok disabilitas.
Hal tersebut merupakan hasil pengelihatan tim pemantau Komnas HAM yang diturunkan selama pemungutan suara Pemilu Legislatif 2014, 9 April lalu, di hampir seluruh provinsi di Indonesia.
Menurut Komisioner Komnas HAM, Manager Nasution, temuan mereka menunjukkan ada beberapa penyelenggara pemilu yang kurang ramah terhadap kelompok disabilitas.
"Di hampir semua provinsi yang kami pantau, kami menemukan, disamping instrumennya tidak lengkap, bilik suara juga tidak ramah bagi kelompok disabilitas. Sosialisasi pun tidak sampai dengan baikl kepada mereka," kata Manager, seperti dilansir dari situs bbc.co.uk.
Manager menduga, Indonesia belum memenuhi hak kelompok disabilitas, karena negara masih memiliki persepsi tertentu terhadap kelompok tersebut.
"Kita masih menyaksikan negara memperlakukan mereka sebagai orang sakit," katanya.
Padahal, mereka bukanlah orang sakit. "Tapi punya kebutuhan khusus," Manager menambahkan.
Ia pun berharap agar KPU dapat memperbaiki kekurangan yang terjadi saat pelaksanaan pemilu legislatif pada pemilu presiden, 9 Juli mendatang.
TPS Akan Lebih Dekat
Sebelumnya KPU mengatakan telah melakukan sosialisasi pemilu legislatif pada kelompok disabilitas, diantaranya dengan melibatkan relawan.
Ketua KPU Daerah Kota Batu, Jawa Timur, Bagyo Prasasti Prasetyo mengatakan pihaknya telah menyediakan berbagai sarana yang dibutuhkan kelompok disabilitas, seperti meja dan bilik khusus untuk kelompok disabilitas saat pencoblosan.
"Bagi yang menggunakan kursi roda, kita buat bilik ukuran khusus. Mejanya kita sesuaikan, bahkan kita ukur ke rumah orangnya. Soalnya orang duduk di kursi roda itu butuh bilik yang agak rendah. Maka ada TPS tertentu yang biliknya kita rendahkan," tutur Bagyo.
Dalam pemilu presiden nanti, KPU Daerah Kota Batu akan membuat kemudahan kepada penyandang disabilitas, seperti Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal mereka.
"Menurut saya lebih penting mendekatkan TPS kepada pemilih berkebutuhan khusus, ketimbang masalah efisiensi atau anggaran," Bagyo menambahkan.
Ini Lebih Baik
Sementara itu, menurut hasil survei yang dilakukan sebuah kelompok disabilitas menunjukkan adanya kelemahan pada penyelenggaraan Pemilu Legislatif 204 lalu.
Ketua Pusat Pemilihan Umum Akses Penyandang cacat, Ariani Sukanwo mengatakan, sejumlah TPS tidak menyediakan template yang dibutuhkan kelompok disabilitas tuna netra.
"Template tidak tersedia di semua TPS, itu yang bikin kami rada kecewa,” ucap Ariani.
Temuan lainnya, ada beberapa TPS yang kurang ramah kepada kelompok disabilitas. "Misalnya, ada kursi rodanya harus digotong-gotong, lalu ada pendampingan segala."
Walau demikian, Ariani tidak menerima adanya laporan bahwa anggotanya tidak dapat menyalurkan hak suaranya.
“Dibanding pemilu-pemilu sebelumnya, penyelenggaraan pemilu legislatif kemarin lebih baik,” ucapnya.
Ia mengharapkan agar KPU dapat memperbaiki kekurangan tersebut dalam Pemilu Presiden 2014 nanti. (bbc.co.uk)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...