Kompetisi Pemetaan Digital Petakan Ribuan Bangunan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kompetisi pemetaan digital yang digagas oleh Wikimedia Indonesia berhasil memetakan sebanyak 5025 bangunan dan 140 jalan di Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Objek yang dipetakan adalah fasilitas pendidikan, kesehatan, dan sosial,” demikian bunyi siaran pers Wikimedia Indonesia yang diterima satuharapan.com, hari Jumat (2/10), di Jakarta.
Jumlah bangunan di Balikpapan yang dipetakan mengalami peningkatan, Wikimedia mencatat sebelum kompetisi dimulai pada Juni 2015 bangunan yang dipetakan sebanyak 2.427, sementara saat kompetisi selesai pada Agustus 2015 jumlah bangunan yang dipetakan sejumlah 12.478.
Para peserta diminta untuk mengisikan informasi spesifik dari sebuah objek seperti nama lengkap bangunan, Alamat, Kapasitas, Jumlah Lantai, dan Tipe Objek tersebut. Para peserta harus memberikan keterangan lengkap tentang objek tersebut, misalnya sekolah (apakah SD, SMP, SMA atau Pesantren) kemudian para peserta harus menambahkan keterangan kepemilikan objek (milik Pemerintah atau swasta) dan rujukan situs web yang memiliki informasi umum tentang objek tersebut.
Rujukan tersebut akan dijadikan salah satu acuan oleh Wikipedia, dalam sebuah artikel yang dimuat dengan menyertakan informasi koordinat OSM (Open Street Map).
Kompetisi tersebut terselenggara atas kerja sama Wikimedia Indonesia dengan Humanitarian Open Street Map (HOT OSM). Kompetisi ini adalah yang kedua kalinya dilaksanakan di Kalimantan Timur, kompetisi pertama dilaksanakan di Samarinda dan Tenggarong dan diikuti oleh 19 peserta dari tiga perguruan tinggi, yaitu Universitas Mulawarman, Politeknik Negeri Samarinda dan STMIK SPB Airlangga.
Kompetisi pertama yang digelar bulan Agustus 2015 berhadiah total 7,5 juta rupiah dan berakhir dengan mendaulat dua orang pemenang. Juara 1, Slamet Widodo dan Juara 2, Riska Riya Wati dari SPB Airlangga. Dari total peserta yang mengikuti pelatihan kompetisi hanya tujuh peserta yang berhasil menyelesaikan kompetisi dan mendapatkan sertifikat pengakuan.
Hasil pemetaan sangat dibutuhkan di Kalimantan Timur mengingat informasi tentang fasilitas umum sulit untuk didapatkan. Siska Doviana, Ketua Umum Wikimedia Indonesia mengungkapkan bahwa hasil peta digital oleh masyarakat cukup menarik, terlihat bahwa peserta peduli mengenai perekonomian menengah ke bawah mulai dari bengkel las, toko sembilan bahan pokok, kios sayur, apotik, bengkel motor, hingga tempat cuci mobil.
Siska berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, turut mendukung upaya ini sehingga peta Kalimantan semakin lengkap dan dapat dimanfaatkan oleh semua. (PR).
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...