Komunitas Gereja Indonesia di Amerika Prihatin Praktek Intoleransi Beragama Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Komunitas Gereja Kristen Indonesia di Amerika Serikat (AS) yang tergabung dalam National Indonesian Presbyterian Council (NIPC) turut prihatin atas banyaknya aksi kekerasan yang menimpa Gereja-gereja di Indonesia.
Dalam surat yang ditujukan kepada General Assembly Presbyterian Council (GAPC USA) tanggal 16 April 2013, yang ditandatangani oleh Pendeta Agustinus Tiwa sebagai Moderator dan Arnold Kumala selaku sekretaris, NIPC meminta dukungan GAPC USA sebagai induk persekutuannya supaya dapat mendukung komunitas Kristen Indonesia terhindar dari aksi kekerasan dan intoleransi beragama.
NIPC berharap GAPC USA dapat mempengaruhi Pemerintah Indonesia melalui Presiden RI menghentikan atau menahan diri dalam menganiaya orang Kristen dan minoritas lainnya, serta mengembangkan kebebasan beragama dan hak asasi manusia sesuai dengan aturan hukum. Lebih jauh NIPC menilai pemerintah Indonesia saat ini telah gagal dalam melindungi kepentingan minoritas.
Surat Permintaan yang juga ditembuskan pada Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) ini berdasar keprihatinan dengan kesedihan atas aksi kekerasan terhadap beberapa Gereja yang sudah terjadi akhir-akhir ini, namun seakan pemerintah pusat juga pemerintah daerah tidak memiliki niat untuk melindungi minoritas Kristen.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...