Kondisi Muhammad Ali Kritis, Tak Bisa Bicara
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Kondisi petinju legendaris Muhammad Ali (72) memburuk, yang membuatnya tidak bisa berbicara. Kabar tersebut dikemukakan adik Ali, Rahman Ali.
"Saya tidak bisa lagi berbicara dengannya. Kondisinya sangat parah," kata Rahman Ali (71), seperti dikutip media di Inggris.
Rahman berada di Inggris untuk mempromosikan film terbaru Ali, I Am Ali. Film dokumenter itu digarap sutradara Inggris, Clare Lewis, mengungkap perjalanan kehidupan Ali, yang aslinya bernama Cassius Clay, sejak dari kota kelahirannya, Louisville, Kentucky, keberhasilannya meraih medali emas tinju kelas berat di Olimpiade Roma dengan mengalahkan petinju Sonny Liston, hingga saat-saat mengganti keyakinan, mengubah namanya, dan menghindari wajib militer dan terjun dalam Perang Vietnam.
Kondisi kesehatan yang memburuk menyebabkan Ali tidak dapat ambil bagian sama sekali dalam pembuatan film itu. "Ali tidak bisa berbicara dengan baik. Tapi ia menyiratkan ikut bangga dengan film ini," ungkap Rahman.
Ali, juara dunia tiga kali di kelas berat, didiagnosa menderita Parkinson pada 1984, penyakit degeneratif yang mengganggu kerja sistem saraf pusat. Dia diperkirakan terkena Parkinson akibat pukulan-pukulan yang menghantam kepalanya saat aktif bertinju.
Meski didera Parkinson, Ali masih tampil di depan umum, seperti ketika di luar dugaan ikut ambil bagian dalam upacara pembukaan Olimpiade di London pada 2012. Tujuh bulan sebelumnya, ia juga hadir di acara ulang tahunnya yang ke-70.
Namun, beberapa bulan terakhir, kondisinya kian parah dan kini lebih banyak berada di rumah.
Ali tinggal di Arizona, Amerika Serikat, bersama istrinya, Lonnie. Anak laki-laki bungsunya, Ali Jr, pasrah melihat kondisi ayahnya yang divonis dokter tak mampu bertahan satu tahun, "Saya hanya dapat berharap dan berdoa semoga Tuhan melepaskannya dari penderitaan ini secepatnya." (bbc.co.uk/dailymail.co.uk/telegraph.co.uk)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...