Konferensi Nasional Gereja dan Pendidikan Kolaborasi Menuju Transformasi Sekolah Kristen: Ajang Peningkatan Kualitas Pendidikan Kristen di Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM, Gereja dan Pendidikan Kristen di Indonesia telah menggelar Konferensi Nasional dengan tema "Kolaborasi Menuju Transformasi Sekolah Kristen" pada tanggal 25-26 Juli 2023 di Penabur International School Kelapa Gading, Jakarta Utara. Acara ini menjadi ajang bersejarah bagi lebih dari 550 undangan dari berbagai penjuru Indonesia yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga-lembaga Kristen di negara ini.
Ketua Umum Yayasan BPK PENABUR, Bapak Adri Lazuardi, membuka acara dengan sambutannya yang menghangatkan. Dalam sambutannya Adri , menekan bahwa kolaborasi bukan hanya berbicara tentang kerjasama antar lembaga pendidikan saja, tetapi juga melibatkan semua pihak yang terkait, seperti guru, tenaga kependidikan, siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar. Semua pihak memiliki peran penting dalam mendukung terwujudnya transformasi sekolah Kristen yang berkualitas dan relevan dengan tuntutan zaman.
Diikuti oleh sambutan dari Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Gomar Gultom, acara pembukaan menjadi semakin meriah. Selain itu, lagu tema Konferensi Nasional yang menginspirasi, ciptaan Bapak Santoso Gondowidjojo, berhasil membangkitkan semangat peserta untuk berkolaborasi dalam mewujudkan visi bersama.
Dalam laporan sebagai Ketua Panitia, Bapak Johan Tumanduk menekankan bahwa Konferensi Nasional ini adalah wujud kepedulian dan komitmen untuk mencapai transformasi dalam meningkatkan kualitas Pendidikan Kristen di Indonesia.
Selain itu, ibu Dr. Jeane Marie Tulung, mewakili Menteri Agama RI, dan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, memberikan penekanan pada pendidikan karakter di sekolah dan pentingnya menghargai konsep Pancasila sebagai landasan bagi pembangunan bangsa.
Puncak keharmonisan pada pembukaan Konferensi terlihat saat lima pilar utama, yaitu gereja, yayasan, perguruan tinggi, dunia usaha, dan pemerintah, melakukan prosesi menekan tombol bersama. Tindakan simbolis ini melambangkan kolaborasi dan kebersamaan yang sangat diperlukan dalam mewujudkan transformasi sekolah Kristen di Indonesia.
Hari pertama acara dilanjutkan dengan presentasi dari Bapak Enggartiasto Lukita yang mendorong sekolah-sekolah Kristen yang berada dalam keadaan baik untuk membantu sekolah-sekolah yang memerlukan dukungan lebih. Ketua Umum MPK Indonesia, Bapak Handi Irawan, juga menyampaikan opsi-opsi yang dapat diambil oleh sekolah Kristen ketika menghadapi tantangan serta respons MPK terhadap situasi tersebut.
Sesi Matchmaking & Diskusi Pilar pada hari pertama memungkinkan peserta untuk saling bertukar pengalaman dan mencari solusi atas kendala-kendala yang mereka hadapi. Kolaborasi antara peserta dan mitra terkait diharapkan akan menghasilkan langkah konkret untuk memajukan pendidikan Kristen di Indonesia.
Hari kedua acara ditandai dengan presentasi dari berbagai mitra MPK yang berkomitmen untuk berkontribusi dalam mewujudkan transformasi sekolah Kristen. Acara ini menjadi momentum bersejarah ketika 31 mitra MPK menandatangani kesepakatan MoU dan pembentukan Task Force 3T. Dengan adanya Task Force ini, diharapkan langkah nyata dalam menghadapi tantangan pendidikan Kristen akan segera diimplementasikan.
Konferensi Nasional ini kemudian ditutup dengan pembacaan deklarasi oleh Ketua Panitia, Bapak Johan Tumanduk, yang menekankan semangat dan komitmen dari semua peserta. Perayaan kebersamaan pun berlangsung dalam ibadah bersama sebagai penutup acara.
Konferensi Nasional Gereja dan Pendidikan ini telah mencatat sejarah baru dalam upaya mencapai Transformasi Sekolah Kristen di Indonesia. Dengan kolaborasi, semangat, dan komitmen yang diperlihatkan oleh para peserta dan mitra, diharapkan masa depan pendidikan Kristen di Indonesia semakin cerah dan berkualitas menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.
Editor : Eti Artayatini
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...