Konflik Perbatasan Azerbaijan dan Armenia, PBB Desak Keduanya Menahan Diri
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, mendesak Azerbaijan dan Armenia untuk secara maksimum mengendalikan diri setelah bentrokan di perbatasan antara bekas republik Uni Soviet yang telah lama berseteru.
"Sekretaris jenderal mengikuti dengan keprihatinan yang mendalam tentang ketegangan saat ini antara Azerbaijan dan Armenia. Dia menyerukan keduanya menahan diri maksimum, karena konflik penuh antara kedua negara akan menjadi bencana," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric.
Kedua negara tetangga itu telah lama berselisih tentang pemisahan Azerbaijan, terutama wilayah etnik Armenia di Nagorno-Karabakh. Tetapi ledakan terbaru terjadi di sekitar wilayah Tavush di timur laut Armenia, sekitar 300 kilometer dari daerah kantong itu.
Rusia, yang memiliki pangkalan militer di Armenia, telah mendesak kedua pihak untuk menghentikan tembakan dan menunjukkan pengendalian. Kremlin mengatakan Moskow siap bertindak sebagai mediator.
Kekhawatiran internasional semakin meningkat karena konflik itu bisa menjadi ancaman terhadap stabilitas di suatu wilayah yang berfungsi sebagai koridor untuk pipa penyalur minyak dan gas dari Laut Kaspia ke pasar global. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Mediator Umumkan Gencatan Senjata dan Kesepakatan Sandera di...
DOHA, SATUHARAPAN.COM-Israel dan Hamas telah sepakat untuk menghentikan perang yang menghancurkan di...