Konflik Suriah: Israel Evakuasi Anggota Kelompok “Helm Putih”
SURIAH, SATUHARAPAN.COM – Pasukan Israel mengaku telah mengevakuasi ratusan anggota kelompok pertahanan sipil—yang dijuluki media sebagai Helm Putih—dari zona perang di bagian selatan Suriah.
Militer Israel (IDF) menyatakan “telah merampungkan upaya kemanusiaan dengan menyelamatkan anggota-anggota organisasi sipil Suriah dan keluarga mereka”, lantaran adanya “ancaman langsung terhadap nyawa mereka”.
IDF mengklaim aksi itu dilakukan setelah adanya permintaan dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
Sedikitnya 800 orang anggota kelompok Helm Putih bekerja di kawasan barat daya Suriah yang dikuasai oposisi, namun belakangan terjebak akibat gempuran militer Suriah.
Oleh pasukan Israel, mereka kemudian dievakuasi ke Yordania melalui Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel.
IDF sama sekali tidak menyebut nama Helm Putih atau negara penerima mereka.
Yang jelas, menurut IDF, para warga sipil itu dipindahkan “melalui Israel” dan “kemudian ke negara tetangga”.
Kantor berita Yordania, Petra, melaporkan negara tersebut “telah mengizinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengatur perpindahan sekitar 900 warga Suriah melalui Yordania untuk penempatan kembali di negara-negara Barat”.
Negara-negara Barat yang dimaksud, sebagaimana disebutkan Petra, mencakup Inggris, Kanada, dan Jerman.
Helm Putih menyebut diri mereka relawan yang membantu menyelamatkan warga di zona perang Suriah.
Mereka mengklaim diri mereka non-partisan, namun para pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dan sekutunya, Rusia, menuding mereka terkait dengan kelompok-kelompok jihad.
Pada 2016, kelompok itu meraih penghargaan Nobel Perdamaian.
Pemerintah Suriah menggelar serangan besar-besaran untuk merebut wilayah kekuasaan pemberontak di Daraa dan Quneitra.
Berbagai kesepakatan yang belakangan dibuat memungkinkan pasukan pemberontak berpindah ke bagian utara yang masih dikuasai oposisi.
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...