WCC: Hentikan Kekerasan Negara dan Lindungi Rakyat Nikaragua
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Jumlah yang mengkhawatirkan dari korban sipil di Nikaragua, menimbulkan keprihatinan yang mendalam atas melemahnya hak asasi manusia dan kerapuhan negara hukum, demikian pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Dunia atau World Council of Churches (WCC) Rev. Dr Olav Fykse Tveit pada Kamis (19/7).
Kekuatan yang berlebihan oleh para militer dan negara, tampaknya bertujuan untuk 'memulihkan ketertiban' di negara itu sejak pertengahan April yang lalu, menimbulkan protes yang keras dan meluas terhadap pemerintah presiden Daniel Ortega, dan menyebabkan lebih dari 300 orang tewas dan 1.830 terluka dalam tiga bulan.
"Kami menyerukan kepada pemerintah presiden Daniel Ortega untuk menghentikan kekerasan yang mengerikan dan segera melindungi rakyat, “ kata Tveit, yang juga menggambarkan tingkat represi negara tersebut saat ini, sebagai "tidak dapat diterima".
Mereka yang secara terbuka menentang taktik pemerintah juga berisiko, seperti rektor Universitas Centroamericana de Nicaragua, Pastor Jose Alberto Idiazquez, yang telah menjadi pendukung kuat untuk hak asasi manusia dan demokrasi.
Pada Selasa (17/7) Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB juga menyuarakan keprihatinan, bahwa undang-undang anti-terorisme baru Nikaragua dapat digunakan untuk mengkriminalisasi para pemrotes.
"Teks itu sangat samar, dan memungkinkan interpretasi luas yang dapat mendorong rakyat hanya menggunakan hak mereka untuk protes," kata juru bicara PBB Rupert Colville.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada 6 Juni, ACT Alliance Nicaragua Forum menyerukan kepada pemerintah Nikaragua, “untuk menanggapi secara serius dan bertanggung jawab atas rekomendasi Komisi Inter-Amerika tentang Hak Asasi Manusia, untuk menghentikan penindasan dan penangkapan sewenang-wenang, menghormati hak untuk damai, dan negara mengakui pelapor Hak Azasi Manusia HAM dijamin oleh PBB atas kebenaran dan keadilan. ” (oikoumene.org)
Warga Peringati Dua Dekade Tsunami di Aceh Yang Menewaskan R...
BANDA ACEH, SATUHARAPAN.COM-Dua dekade setelah tsunami dahsyat menghancurkan desanya, Tria Asnani ma...