Konser di Indonesia, Dream Theater ‘Boyong’ Peralatan dari Amerika
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kembali gelar konser di Indonesia pada 26 Oktober mendatang, peralatan manggung grup musik Dream Theater, seperti tata lampu dan sistem suara, akan didatangkan langsung dari Amerika.
Grup musik yang mengusung genre rock ini memang rencananya akan kembali meramaikan panggung hiburan nusantara dengan menggelar konser di Lapangan D Senayan, Jakarta setelah konser pertamanya di Indonesia 2012 lalu sukses digelar.
Harga tiket untuk konser yang rencananya akan berlangsung selama tiga jam ini cukup fantastis. Untuk tiket festival A dijual seharga Rp 1.250.000,- sedangkan untuk festival B seharga Rp 750.000,-. Tiket dijual dengan sistem online melalui ticketonfire.com atau ticketnonton.com. Penonton juga bisa membeli tiket langsung atau on the spot, namun tiket akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 50.000,-. Tiket tersebut oleh panitia akan mulai dijual pada Sabtu (20/9) besok. Sementara panitia belum menyediakan tiket untuk meet and greet karena pihak manajemen mematok harga yang cukup tinggi, yakni US$ 200.
Triyadi Noor, CEO Variant Entertainment mengatakan bahwa persiapan konser sudah hampir selesai secara keseluruhan.
“Hampir semua rampung, tinggal persiapan pengadaan peralatan yang mereka bawa dan servis bagi mereka yang kami pantau,” Triyadi menjelaskan.
Dalam konsernya mendatang, James LaBrie (vokal), John Petrucci (gitar), John Myung (bass), Jordan Rudess (keyboard), dan Mike Mangini (drum) rencananya akan membawakan 18 lagu termasuk single The Enemy Inside.
Sekilas tentang Dream Theater
Dream Theater yang awalnya bernama Majesty dibentuk di New York pada September 1985. Grup musik ini dibentuk oleh sekelompok mahasiswa Berklee Collage of Music di Boston dengan formasi John Petrucci (gitaris), John Myung (bassis), Michael Stephen Portnoy (drummer), Kevin Moore (keyboardis), dan Chris Collins (vokalis).
Majesty kemudian mengeluarkan album pertama berjudul When Dream and Day Unite yang dirilis oleh Mechanic Records pada 1989. Album ini gagal menembus pasaran sehingga promo tour dibatasi di New York. Pada album kedua, James LaBrie menggantikan posisi Chris Collins sebagai vokalis. Album kedua berjudul Images and Words.
Setelah itu, Dream Theater produktif mengeluarkan album-album selanjutnya hingga kini kiprahnya di dunia musik telah lebih dari 20 tahun. Presiden RI terpilih Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dkenal sebagai penggemar Dream Theater. (Ant/Wikipedia)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...