Konsumen Alami Bercak, Produsen Kosmetik Kanebo Bayar Ganti Rugi
TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan kosmetik Jepang, Kanebo, akan memberikan ganti rugi kepada 4.000 orang yang menderita bercak kulit setelah menggunakan krim pemutihnya, ungkap seorang juru bicara perusahaan itu pada hari Jumat (20/6).
Angka tersebut mewakili lebih dari seperempat dari 15.000 keluhan yang dilayangkan konsumen Jepang pengguna 54 produk Kanebo yang mengandung bahan kimia bernama “Rhododenol”.
Setelah menggunakan krim-krim tersebut, kulit pengguna berubah warna dan juga timbul bercak-bercak, padahal produk itu dimaksudkan untuk mencerahkan kulit.
Perusahaan itu sebelumnya mengatakan bahwa mereka akan memberikan kompensasi bagi para konsumen, tapi berniat menunda pembayaran ganti rugi tersebut.
Juru bicara perusahaan pada hari Jumat mengungkapkan Kanebo sudah mulai membayarkan biaya pengobatan kepada para konsumen, dan saat ini mereka mulai memberikan kompensasi awal untuk segala kerugian dan biaya perawatan yang ditanggung pengguna.
Juru bicara menambahkan pembayaran akan diberikan kepada lebih dari 4.000 orang, yang bercak-bercak di kulitnya tak kunjung hilang meski sudah hampir setahun berhenti menggunakan produknya.
Pembayaran untuk setiap orang berbeda, ucap juru bicara itu, tanpa menyebutkan total biaya, namun Jiji Press melansir jumlahnya kemungkinan mencapai miliaran rupiah.
Tarik Produk
Tahun lalu, seperti diberitakan pembuat kosmetik Kanebo mengumumkan menarik kembali 54 produk pemutih kulit dari seluruh Asia setelah keluhan mereka menyebabkan perubahan warna yang tidak jelas bahkan setelah penggunaan dihentikan.
Kosmetik mengandung zat yang disebut 4HPB, versi sintetis yang dikembangkan oleh Kanebo dari senyawa alami, kata perusahaan itu.
"Beberapa konsumen mengeluh bahwa mereka memiliki bercak putih pada kulit mereka setelah menggunakan produk, dan kami menduga hubungan antara kondisi dan 4HPB," kata seorang juru bicara.
Perusahaan itu telah mengirimkan total 4,36 juta produk di Jepang dan mengingat 450.000 yang telah dijual kepada konsumen, serta semua persediaan dari pasar domestik.
Ini juga akan mengingat produk yang dijual di luar negeri. Sebanyak 370.000 item telah dikirim ke pasar luar negeri, tetapi pada saat itu berencana hanya untuk mengingat item yang dijual.
Penarikan kembali mempengaruhi Jepang dan 10 wilayah Asia: Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, Thailand, Singapura, Malaysia, Indonesia, Myanmar, Filipina dan Vietnam. Taiwan adalah yang terbesar pasar luar negeri untuk produk, kata seorang juru bicara Kanebo.
"Masalah ini awalnya dianggap sebagai jenis penyakit kulit, tapi ada kekhawatiran untuk link ke 4HPB" yang menyebabkan perusahaan untuk mengingat produk, kata juru bicara itu. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...