Konsumsi BBM 2015 Diperkirakan 50 Juta Kiloliter
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi pada 2015 mencapai 50 juta kiloliter.
Kepala BPH Migas Andy N Sommeng di Jakarta, Jumat (23/5) mengatakan, kuota tersebut sebanyak dua juta kiloliter atau empat persen di atas asumsi APBN 2014 sebesar 48 juta kiloliter.
“Kami perkirakan tahun depan 50 juta kiloliter dengan asumsi business as usual,” katanya.
Menurut dia, volume 50 juta kiloliter tersebut sudah memperhitungkan pertumbuhan ekonomi antara 5-6 persen dan kendaraan 8-11 persen.
Namun demikian, lanjut Andy, konsumsi BBM bisa ditekan lagi jika dilakukan pengendalian lebih ketat melalui penerbitan aturan baru.
“Misalkan, larangan bagi kendaraan truk angkutan pelat kuning memakai solar bersubsidi,” katanya. Atau, tambahnya, melalui program non-tunai, RFID, subsidi tetap, dan kenaikan harga BBM.
Untuk konsumsi 2014, menurut Andy, pihaknya optimistis sesuai target APBN sebesar 48 juta kiloliter. “Memang ada over di solar 200-400 ribu kiloliter, namun terkompensasi premium yang under sampai akhir tahun,” katanya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengungkapkan pihaknya tidak berencana menaikkan harga BBM subsidi selama sisa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono hingga Oktober 2014. “Sisa waktu tinggal lima bulan, tidak pas menaikkan (harga BBM),” katanya.
Menurut dia, pemerintah akan mencari cara selain kenaikan harga BBM untuk menekan pembengkakan subsidi pada 2014. Opsi yang sedang dikaji antara lain Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tidak menjual BBM subsidi saat Sabtu-Minggu dan hari libur.
Kuota BBM subsidi dalam APBN 2014 ditetapkan sebesar 48 juta kiloliter yang terdiri atas premium 32,45 juta kiloliter, solar 14,64 juta kiloliter, dan minyak tanah 0,9 juta kiloliter. (Ant)
Texas Usul Sekolah Diberi Pilihan Gunakan Ajaran Alkitab dal...
AUSTIN-TEXAS, SATUHARAPAN.COM-Sekolah umum Texas dapat menggunakan ajaran dari Alkitab dalam pelajar...