Kontestan Miss World Sudah Tiba di Bali, Makin Banyak Ormas Islam Menolak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Para kontestan Miss World 2013 sudah mulai berdatangan di Bali, sejak Senin (2/9). Jadwal selanjutnya adalah tanggal 3 hingga 7 September kontestan mengikuti sesi pelatihan kontestan, audisi, pengambilan film dan rehearsals. Tanggal 8 September ajang Miss World 2013 dibuka.
"Hari ini kita mengambil filming. Tadi saya sempat take berulang kali. Sedikit nervous memang, tapi ini latihan untuk saya," tutur Ella Langsford, kontestan New Zealand di Bali Nirwana Resort, Bali, Rabu (4/9) seperti dikutip dari situs resminya. Proses pengambilan gambar sendiri dilakukan di lapangan golf, Bali Nirwana Resort.
Selanjutnya, 130 kontestan Miss World ke 63 ini akan menjalani karantina di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, sekitar satu minggu. Malam puncak pemilihan Miss World akan digelar di Jakarta pada tanggal 28 September mendatang.
Sementara itu di Jakarta, hari ini sebelas Ormas Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) menolak Miss World diselenggarakan di Indonesia.
"LPOI menolak adanya acara Miss World di Indonesia dengan alasan tidak sesuai dengan moral dan budaya bangsa, serta bertentangan dengan Pancasila," ujar Ketua Umum LPOI Said Aqil Siradj di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (4/9).
Dia menyatakan bahwa segala sesuatu harus dilihat dari sisi negatif dan manfaatnya. Jika dalam acara tersebut tidak ada manfaatnya maka sebaiknya tidak diselenggarakan.
"Kalaupun ada manfaat itu kecil sekali. Kalau Miss World ini bisa menurunkan harga kedelai dan daging sapi, atau bisa memperkuat negara atau bisa mencicil utang Indonesia, kami akan dukung. Kami menilai Miss World ini lebih besar mudharatnya,"
Meskipun demikian, ia juga menentang penolakan acara yang dilakukan dengan kekerasan. Menurutnya, penolakan cukup dengan menyatakan sikap tanpa harus berdemo dan turun ke jalan apalagi dengan kekerasan.
Sejumlah Ormas yang menolak perhelatan Miss World 2013 yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (Persis), Al-Irsyad Al-Islamiyah, Mathlaul Anwar, Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Azzikra, Syarikat Islam Indonesia, Al-Wasliyah, dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kemensos Dirikan 18 Sekolah Darurat Pasca Erupsi Lewotobi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sedikitnya 18 sekolah darurat didirikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos...