KontraS Tolak Hukuman Mati

Para pegiat hak azasi manusia (HAM) Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) saat menggelar aksi di gedung Kejaksaan Agung Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Selasa (28/4) mengecam eksekusi hukuman mati. Dalam aksinya KontraS menilai Kejaksaan Agung inkonsistensi dalam penegakan hukum sambil membawa atribut poster sebagai bagian dari bentuk protes. (Foto-foto: Dedy Istanto).

Para aktivis KontraS saat menggelar aksi di gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengecam eksekusi hukuman mati yang dinilai tidak transparan kepada publik.

Salah satu aktivis KontraS saat berorasi mengecam Kejaksaan Agung tentang eksekusi hukuman mati yang dinilai tidak transparan terhadap publik.

Salah satu aktivis HAM saat berorasi di gedung Kejaksaan Agung dalam aksi menolak eksekusi hukuman mati yang dinilai kuno.

Berbagai atribut poster bertuliskan tentang penolakan eksekusi mati yang ditujukan kepada Jaksa Agung dan juga Presiden Joko Widodo dibawa oleh para aktivis HAM sebagai bagian dari bentuk protes dalam aksinya yang digelar di gedung Kejaksaan Agung, Jakarta.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Selasa (28/4) menggelar aksi di depan gedung Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan mengecam eksekusi hukuman mati.

Aksi damai yang digelar KontraS mulai pukul 14.30 tersebut didukung para pegiat hak asasi manusia (HAM) juga mengecam Kejaksaan Agung sebagai lembaga yang sering inkonsisten dalam penegakan hukum dan belum menunjukkan sebagai lembaga penegak hukum yang bersih, efektif, transparan dan akuntabel.

KontraS mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama mengkritisi negara, menagih janji Kejaksaan Agung Republik Indonesia untuk transparan dan akuntabel dalam menangani perkara.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja