Konvensi Demokrat Hanya untuk Dongkrak Popularitas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Jakarta Ikhsan Tualeka mengatakan sasaran utama penyelenggaraan konvensi calon presiden Partai Demokrat hanya untuk mendongkrak popularitas partai.
"Misi Ketua Umum Partai Demokrat mendongkrak suara partai melalui konvensi berhasil, karena perolehan suara Partai Demokrat pada pemilu legislatif 2014 meningkat dibanding prediksi sebagian pengamat pada Februari tahun lalu," kata Ikhsan Tualeka di Jakarta, Minggu (18/5).
Menurut dia, hasil survei dari sebuah lembaga survei terkenal yang diumumkan pada Februari 2014 menyebutkan elektabilitas Partai Demokrat menurun tajam hingga menembus angka sekitar lima persen.
Namun melalui penyelenggaraan konvensi calon presiden, kata dia, dimana para pesertanya mengampanyekan Partai Demokrat, sejak September 2013 hingga April 2014, membuat suara partai Demokrat meningkat.
Perolehan suara nasional Partai Demokrat pada pemilu legislatif 2014 yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah 10,19 persen.
"Perolehan suara ini sudah meningkat signifikan dibandingkan dengan hasil survei pada Februari 2013," katanya.
Ikhsan juga menyoroti Komite Konvensi Partai Demokrat yang telah mengumumkan pemenang konvensi yakni Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, di Jakarta, Sabtu (17/5).
Namun DPP Partai Demokrat, menurut dia, mewacanakan peserta konvensi yang bukan pemenang dan masih kerabat keluarga ketua umum, yakni Pramono Edhie Wibowo untuk diusung sebagai calon wakil presiden jika berkoalisi dengan Partai Golkar.
Ikhsan juga melihat adanya tokoh-tokoh muda yang memiliki integritas dan rekam jejak, baik sebagai peserta konvensi calon presiden dan telah memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, seperti Anies R Baswedan dan Dino Patti Djalal.
"Anis Baswedan dan Dino Patti mundur dari jabatannya ketika menjadi peserta konvensi, untuk mengedepankan etika politik dari ambisi kekuasaan," katanya.
Anis Baswedan mundur dari jabatan Rektor Universitas Paramadina Jakarta dan Dino Patti Djalal mundur dari jabatan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.
Ikhsan mengingatkan jika Partai Demokrat mengutamakan etika politik maupun pembelajaran politik bagi bangsa Indonesia, hendaknya tidak mengorbankan tokoh-tokoh peserta konvensi yang memiliki kapasitas, integritas, dan telah berkontribusi untuk Partai Demokrat. (Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...