Konvensi Perubahan Iklim PBB Capai Kompromi
China dan India bersikeras bahwa negara-negara maju harus terus beroperasi berdasarkan standar lebih ketat dibandingkan negara miskin, guna memerangi pemanasan global.
Negara-negara berkembang juga ingin negara-negara kaya seperti Amerika dan Eropa menambah bantuan untuk membantu negara-negara yang mengalami bencana terkait iklim yang menurut mereka diperparah oleh perubahan iklim.
Kebuntuan itu berhasil diatasi melalui sebuah kompromi, di mana semua negara harus mempersiapkan apa yang dinamakan “kontribusi” ketimbang “komitmen” bagi persetujuan baru nanti. Penggunaan kata "kontribusi" itu memberi negara-negara ruang gerak lebih besar dalam mengusulkan sasaran emisi masing-masing.
Konvensi Perubahan Iklim PBB di Warsawa bertujuan mempersiapkan perjanjian mengatasi pemanasan global. Persetujuan perjanjian perlu dicapai dalam dua tahun (2015) sebelum perjanjian dapat ditandatangani di Paris 2020 dan diterapkan di semua negara. (voaindonesia/dw.de)