Konversi BBM ke BBG Solusi Perbaiki Rupiah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Kamis (5/3), sore bergerak dengan menguat tipis sebesar tujuh poin. Rupiah menjadi Rp 12.968, turun dari posisi sebelumnya Rp 12.975 per dolar Amerika Serikat, setelah sempat tertekan ke angka Rp 13.000 per dolar Amerika Serikat.
Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Wira Yudha berpandangan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) merupakan salah satu langkah cepat memperbaiki nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Kalau dalam konteks energi, ya kita sukseskan konversi dari BBM ke BBG itu otomatis sudah mengurangi cukup signifikan import daripada BBM yang menggunakan mata uang dolar," kata Satya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/3).
Menurut dia, pemerintah tidak perlu membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), karena saat ini seharusnya bisa memanfaatkan unit Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) yang telah tersedia.
"Jadi itu yang kita minta pemerintahan Jokowi serius menekan neraca transaksi berjalannya, supaya defisitnya tidak terlalu tinggi," kata Satya.
Politisi Golkar itu melanjutkan, persoalan rupiah lemah terhadap dolar bukan semata tanggungjawab satu sektor saja tetapi lebih pada peranan negara dan industri. Oleh karena itu, menurut dia, bila negara dan industri secara bersama-sama dapat memanfaatkan resources atau sumber daya yang ada secara domestik kemudian digunakan dalam pasar dalam negeri, akan jauh mengurangi resiko fluktuasi niai mata uang rupiah terhadap dolar.
"Semuanya adalah trade balance, jadi apabila orang mempunyai komoditas yang nilai impornya dalam komunitas tersebut itu besar, dia akan terpengaruh gejolak dunia, gejolak global, tapi kalau dia menggunakan kekuatan pasar, resources itu digunakan untuk kekuatan pasar domestik maka tidak akan terpengaruh dengan kurs dolar, itu aja," tutur Satya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...