Korban Bom Bangkok Menjadi 20 Meninggal
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Korban dua ledakan bom di pusat kota Bangkok Thailand Senin (17/8) malam, meningkat. Selasa (18/8) pagi media lokal melaporkan jumlah yang meninggal menjadi 20 orang sedangkan korban luka sebanyak 125.
Hingga Selasa pukul 08.00 ini, Bangkok Post melaporkan korban meninggal terdiri dari dua warga negara Tiongkok, 10 orang Thailand, satu Filipina, dan tujuh lagi identitasnya belum dikonfirmasi.
Ledakan sangat kuat bom rakitan itu terjadi sekitar pukul 19:00 di dekat patung Brahmana Kuil Erawan di sekitar perempatan Rachaprasong yang ramai. Saat itu adalah jam sibuk dan banyak orang sedang mengunjungi kuil.
Polisi mengatakan bom itu diletakkan di bangku samping pagar kuil dekat perempatan. Benda kedua diduga diletakkan di dekat tiang BTS di dekat kuil.
Kepala polisi Thailand, Jenderal Pol Somyot Pumpunmuang dan pejabat lain mengatakan aksi pengeboman ini adalah tindakan kejam menargetkan warga sipil yang tak berdaya. Sampai Selasa pagi belum ada sekelompok yang mengaku bertanggung jawab.
Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan mengatakan peristiwa itu mungkin membuat takut wisatawan mancanegara untuk datang ke Bangkok dan sangat mempengaruhi industri pariwisata dan ekonomi Thailand secara keseluruhan.
Namun ia tak bersedia berkomentar apakah pemboman tersebut mungkin berkaitan dengan konflik politik atau gerakan separatis di bagian selatan negeri itu.
Harian The Nation, dengan mengutip keterangan Komando Operasi Keamanan Dalam Negeri (ISOC), melaporkan ada tiga kemungkinan alasan bagi ledakan tersebut --konflik politik, penggantian pejabat pemerintah, dan aksi teror internasional. ISOC mengesampingkan aksi itu dilakukan gerilyawan Wilayah Selatan Thailand. (reuters.com)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...