Korban Bom Volgograd Menjadi 34, Putin Janji Buru Teroris dengan Taati Hukum Internasional
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Jumlah korban tewas akibat dua bom bunuh diri di kota Volgograd Rusia bertambah menjadi 34 orang, hari Selasa (31/12) setelah dua dari lebih dari seratus korban terluka meninggal, kata para pejabat setempat.
Dua ledakan terpisah terjadi di stasiun kereta api Volgograd pada hari Minggu dan bis listrik pada hari Senin (30/12).
Laporan awal mengatakan 17 orang tewas dalam ledakan hari Minggu, tapi salah satu dari banyak terluka dalam serangan yang meninggal tadi malam, kata Kementerian Darurat.
Serangan hari Senin itu merupakan yang ketiga di kota Rusia bagian selatan dalam dua bulan terakhir. Kasus ini terjadi hanya beberapa pekan sebelum Rusia menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2014 yang akan dimulai pada bulan Februari di kota Sochi.
Dua serangan sebelumnya menyebabkan lebih dari seratus luka, termasuk 65 orang dirawat di rumah sakit. Namun sejauh ini belum ada seorang pun mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan terbaru.
Hukum Internasional
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada hari Senin berjanji untuk tetap menaati hukum internasional dalam pencarian pelaku dua serangan bom di kota Volgograd, kata PBB.
Putin membuat janji tersebut dalam pembicaraan dengan Sekjen PBB, Ban Ki-moon, setelah ledakan bunuh diri pada Senin dan Minggu.
Putin "menyadari bahwa masyarakat internasional harus bekerja sama dalam memerangi terorisme dan memuji PBB atas peran pentingnya dalam mengkoordinasikan upaya untuk memerangi kejahatan terorganisir dan terorisme," kata juru bicara PBB, Martin Nesirky.
"Dia meyakinkan sekjen bahwa Rusia akan bekerja dalam batas-batas hukum internasional untuk menyeret para pelaku ke pengadilan," tambah Nesirky.
Ban menyatakan "belasungkawa terdalam" atas serangan tersebut dan juga menyerukan kerjasama internasional yang erat melawan terorisme, tambahnya.
Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara juga mengecam keras "serangan mengerikan dan keji itu" dalam sebuah pernyataan.
Dewan meminta semua negara untuk "bekerja sama secara aktif" dengan pihak berwenang Rusia untuk mengadili pelaku penyerangan. (ria.ru/AFP)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...