Suriah Evakuasi 5.000 Warga Yang Terjebak Perang
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Suriah mengatakan bahwa mereka mengevakuasi 5.000 warga di kota Adra, dekat ibu kota Damaskus selama akhir pekan, lapor kantor berita negara Suriah SANA.
“Berkat upaya tentara Suriah, kementerian urusan sosial mengevakuasi lebih dari 5.000 warga di kota Adra,” kata SANA pada Minggu (29/12) malam, mengatakan bahwa operasi tersebut dilakukan pada Sabtu.
“Mereka dijebak oleh sejumlah kelompok teroris dan sekarang di tempat aman,” tambah kantor itu.
Seorang sumber militer yang dikutip oleh SANA mengatakan bahwa tentara “mampu mengevakuasi sebagian besar warga Adra yang dijebak oleh kelompok teroris bersenjata yang meneror mereka.”
Pemerintah Suriah menggunakan istilah “teroris” merujuk pada pihak yang ingin menggulingkan mereka. Tidak jelas seberapa banyak warga sipil yang terjebak di kota itu.
Adra terletak di bagian timur laut Damaskus di jalan utama yang mengarah ke ibu kota itu, dan zona industrinya diserang oleh pejuang pemberontak dan jihadis pada 11 Desember.
Menurut kelompok pengawasan Observatorium Suriah untuk HAM, sedikitnya 32 warga sipil tewas di kota yang diduduki oleh pejuang pemberontak dalam tahap awal bentrokan dengan tentara.
Serang Pesawat
Sementara itu, militer Lebanon menggunakan sistem pertahanan udara terhadap helikopter Suriah pada hari Senin (30/12) setelah mereka melakukan penyerbuan di dalam teritorial Lebanon, kata seorang sumber militer kepada AFP.
Ini pertama kalinya militer Lebanon membalas serangan Suriah ke teritorialnya, saat konflik di permukiman bagian timur semakin intens, kata sumber tersebut.
“Sesuai dengan perintah komandan militer, senjata antipesawat ditembakan ke arah helikopter Suriah, yang mengebom Khirbet Dawud dekat Arsal,” area yang terletak dekat perbatasan Suriah, tambah sumber tersebut.
“Ini pertama kalinya militer Lebanon menggunakan sistem pertahanan antipesawat” untuk membalas penyerangan Suriah, tambah sumber tersebut.
Para pejabat Lebanon tidak melaporkan adanya korban penyerangan Suriah. Belum diketahui dengan jelas apakah tembakan pembalasan mengenai pesawat Suriah. Menteri Pertahanan, Fayez Ghosn, mengatakan militer Lebanon bertindak atas perintah pemerintah.
Militer “memiliki perintah yang jelas dan memadai dari otoritas politik untuk merespons” serangan tersebut, dan “apa yang terjadi hari ini berada dalam konteks tersebut”.
“Kami merespons serangan yang sudah mencapai wilayah Lebanon,” kata Ghosn, menambahkan bahwa “sejak pecahnya peristiwa di Suriah, tentara Lebanon, yang dikerahkan di sepanjang perbatasan, berada dalam kapasitas penuh dan kesiapan untuk merespons apa pun yang mungkin memengaruhi persatuan negara.”
Militer Lebanon sebelumnya mengancam akan merespons serangan lintas batas dari Suriah tapi belum pernah melakukannya sebelumnya. (AFP/SANA)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...