Korban Bus Masuk Jurang Adalah Peserta Doa Syafaat
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Para korban kecelakaan bus Giri Indah yang masuk jurang di Cisarua, pagi tadi, adalah peserta acara Doa & Puasa Ester. Acara doa syafaat untuk mendoakan gereja, bangsa, dan negara. Penyelenggara acara adalah Gereja Bethel Indonesia Rahmat Emmanuel (GBI REM) cabang Kelapa Gading, tetapi pesertanya berasal dari berbagai gereja.
Menurut Wulan, dari STT REM, Sekolah Tinggi Teologi di bawah naungan GBI REM, acara ini rutin diselenggarakan GBI REM bagi semua orang. Para peserta melakukan puasa harian dan mendoakan berbagai topik, bisa doa pribadi maupun doa syafaat. Acara dimulai dari Minggu pagi dan berakhir pada Selasa dini hari. Dalam acara mingguan itu juga disediakan waktu bagi peserta untuk menaikkan doa-doa pribadi. Rabu pagi itu, mereka sedang dalam perjalanan pulang.
"Tim verifikasi dari GBI REM kini sudah ada di lokasi untuk mengidentifikasi korban meninggal. Mereka juga menolong korban luka yang dirawat di rumah sakit," kata Wulan saat dikonfirmasi satuharapan.com. Acara dilakukan di Taman Kumala, Bouganville Villa, Kota Bunga.
Seperti diberitakan berbagai media, Bus Giri Indah yang membawa rombongan peserta Doa & Puasa Ester mengalami kecelakaan. Acara yang diselenggarakan gereja yang digembalakan Pdt Abraham Conrad Supit itu, masuk jurang di wilayah Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/8) sekitar pukul 09.00 WIB. Korban tewas, 16 orang. Sebelum masuk ke jurang bus menabrak mobil pick up bermuatan elpiji. Korban tewas dan luka dibawa ke Rumah Sakit Sanotarium Cisarua dan Rumah Sakit PMI Bogor.
Segenap awak redaksi satuharapan.com berbelasungkawa terhadap keluarga korban. Kami berdoa supaya Tuhan menghibur dan menguatkan mereka menghadapi kehidupan sepeninggal para korban.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...