Korban Gempa Ekuador Meningkat 233 Meninggal
QUITO, SATUHARAPAN.COM - Presiden Ekuador Rafael Correa hari Minggu (17/4) mengatakan, sedikitnya 233 orang meninggal dan tim penyelamat masih berjuang mencari korban yang terperangkap dalam reruntuhan. Sebelumnya dilaporkan lebih dari 580 orang mengalami luka-luka.
Gempa besar berkekuatan 7,8 SR pada hari Sabtu (16/4) pada pukul 19.00 waktu setempat adalah yang terkuat menghantam Ekuador sejak tahun 1979. Pusat gempa 16 mil di sebelah tenggara kota pesisir Muisne yang terletak di pantai barat laut negara itu.
U.S. Geological Survey awalnya mencatat gempa tersebut berkekuatan 7,4 SR kemudian meningkatkan menjadi 7,8. Pusat gempa terjadi di kedalaman 19 kilometer (12 mil). Lebih dari 135 gempa susulan terjadi setelahnya, salah satunya berkekuatan 5.6 SR.
Wakil Presiden Jorge Glas mengatakan negara itu mengerahkan 10.000 tentara dan 4.600 polisi ke daerah-daerah yang terkena dampak gempa.
Ekuador mengumumkan keadaan darurat untuk provinsi Esmeraldas, Los Rios, Manabi, Santa Elena, Guayas dan Santo Domingo. (apnews.com)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...