Pemimpin Dunia Ungkapkan Duka Gempa Ekuador
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Beberapa pemimpin dunia mengungkapkan pernyataan berbela sungkawa atas tragedi gempa bumi yang melanda Ekuador. Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan belasungkawa melalui pernyataan resmi.
"Presiden menekankan bahwa Rusia berbagi rasa sakit dan kesedihan kepada mereka yang kehilangan sanak saudara dan teman-teman akibat bencana ini, dan menyatakan harapan untuk cepat sembuh dari cedera," demikian pernyataan resmi pers Presiden Rusia seperti diberitakan situs Sputnik News, hari Minggu (17/4).
Perdana Menteri India, Narendra Modi mengungkapkan duka cita melalui akun twitter (@narendramodi) dan diberitakan Zee News.
“Saya memikirkan dan menaruh doa kepada orang-orang di Ekuador. Saya berbelasungkawa kepada keluarga mereka yang kehilangan nyawa mereka dalam Gempa,” demikian PM Modi lewat akun twitternya, hari Minggu (17/4).
Dalam tweet yang ditujukan kepada Presiden Ekuador Correa dan Wakil Presiden Jorge Glas, Modi berharap banyak orang yang terluka disembuhkan, dan kerusakan properti, infrastruktur lainnya tidak terlalu parah.
Presiden Ekuador Rafael Correa hari Minggu (17/4) mengatakan, sedikitnya 233 orang meninggal dan tim penyelamat masih berjuang mencari korban yang terperangkap dalam reruntuhan. Sebelumnya dilaporkan lebih dari 580 orang mengalami luka-luka.
Selain itu Kementerian Luar Negeri (MFA) di Singapura menyampaikan ungkapan belasungkawa. “Rasa duka cita kepada keluarga yang kehilangan nyawa mereka, serta semua orang yang terkena dampak gempa bumi besar yang melanda Ekuador,” seperti diberitakan Channel News Asia.
Kementerian Luar Negeri Singapura menambahkan keterangan agar memastikan warga Singapura yang ada di Ekuador untuk menghubungi Kedutaan Besar Singapura di negara tersebut untuk memastikan keselamatan mereka.
“Warga Singapura disarankan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, dan memathui instruksi dari pemerintah setempat,” lanjut pernyataan tersebut.
Gempa Ekuador
Gempa di Ekuador berkekuatan 7,8 SR, dan terjadi hari Sabtu (16/4) pada pukul 19.00 waktu setempat. Pusat gempa terletak di sebelah tenggara kota pesisir Muisne yang terletak di pantai barat laut negara itu.
U.S. Geological Survey awalnya mencatat gempa tersebut berkekuatan 7,4 SR kemudian meningkatkan menjadi 7,8 SR.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...