DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
00:29 WIB | Minggu, 08 Februari 2015
Korban Jiwa Perang Suriah Telah Mencapai 210.000
AMMAN, SATUHARAPAN.COM - Korban meninggal setelah hampir empat tahun perang saudara di Suriah telah mencapai 210.060 jiwa, hampir setengah dari mereka warga sipil, tetapi angka yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pada Sabtu (7/2).
Observatorium Suriah atau Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris dan memiliki jaringan aktivis di Suriah, mengatakan bahwa sebanyak 10.664 korban yang meninggal adalah anak-anak dan 6.783 perempuan.
Reuters telah mencoba untuk meminta komentar ke pihak berwenang Suriah, tapi mereka tidak tersedia menanggapi.
Demonstrasi damai protes atas empat dekade pemerintahan keluarga Presiden Bashar al-Assad pada Maret 2011 berubah menjadi pemberontakan bersenjata yang diikuti tindakan keras oleh pemerintah.
Kelompok hak asasi itu merinci, sebanyak 35.827 pemberontak Suriah dan 45.385 tentara Suriah telah tewas. Di antara pemberontak Suriah yang tewas, sebanyak 24.989nya adalah pejuang jihad asing, termasuk kelompok-kelompok pemberontak Sunni radikal seperti Al Qaeda cabang Front al Nusra dan dari militan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS).
Tetapi total korban meninggal tersebut kemungkinan jauh lebih tinggi, atau sekitar lebih dari 85.000, kata pimpinan kelompok hak asasi itu, Rami Abdul Rahman. Menurut Abdul Rahman, karena masing-masing kelompok berupaya menyembunyikan jumlah korban mereka.
Suriah memiliki populasi sekitar 23 juta jiwa sebelum pecahnya perang. Selain korban tewas dan luka-luka, PBB mengatakan sekitar 3.730.000 warga Suriah melarikan diri ke negara tetangga dan secara resmi terdaftar sebagai pengungsi di luar negeri.
Kelompok hak asasi itu juga mengatakan perang telah membuat 1,5 juta warga Suriah luka parah dan cacat tetap. (reuters.com)
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...