ISIS Eksekusi Ulamanya yang Menolak Pembakaran Pilot
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM – Seorang ulama Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS/ISIS) yang menentang keputusan kelompok militan ini dalam membakar hidup-hidup seorang pilot Yordania yang sebelumnya mereka tawan, telah dimutasi dari posnya dan akan diadili, kata Observatorium untuk Hak Asasi Manusia seperti dikutip Reuters.
Ulama berkebangsaan Arab Saudi ini menyuarakan keberatannya dalam rapat majelis ulama ISIS di kota al-Bab, Provinsi Aleppo, Suriah, kata Rami Abdul Rahman dari Observatorium itu.
Pembunuhan keji pilot Yordania itu dikutuk luas oleh para ulama muslim seluruh dunia, bahkan sejumlah tokoh terkait Al Qaeda mengecam tindakan ISIS itu sebagai tidak islami.
Sebuah video yang dirilis ISIS Selasa (3/2) lalu memperlihatkan pilot Moaz al-Kasaesbeh dibakar hidup-hidup sampai mati di dalam sebuah kerangkeng besi.
Ulama ISIS asal Saudi itu mengatakan siapa pun yang bertanggung jawab atas pembunuhan sang pilot harus diadili, kata Observatorium. Abdul Rahman, yang organisasinya mengumpulkan informasi dari jejaringnya di lapangan, mengatakan ISIS kemungkinan akan mengeksekusi mati ulamanya itu.
ISIS telah memposting maklumat di Twitter yang menyebutkan eksekusi bengis tersebut diizinkan dalam Islam karena Islam membolehkan membakar kaum murtad. Namun para ulama seluruh dunia menyatakan adalah haram membunuh orang dengan cara seperti itu. (Reuters)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...