Korban Meninggal di Jepang Naik hingga Lebih dari 110
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Para pejabat di Jepang mengatakan, hingga Senin (9/7) pukul 18.30 waktu Jepang, angka kematian akibat banjir dan longsor karena curah hujan tertinggi di bagian barat negeri, telah mencapai 115 jiwa. Dua orang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Pihak otoritas mengatakan 61 lain hilang.
Provinsi Hiroshima adalah kawasan yang terdampak paling parah, dengan 44 orang dilaporkan meninggal. Korban meninggal juga dilaporkan di provinsi-provinsi Okayama, Ehime, Kyoto, Yamaguchi, Fukuoka, Kagoshima, Hyogo, Shiga, Gifu, Kochi, dan Saga. Para pejabat mengatakan, angka kematian mungkin meningkat karena tingkat kerusakan penuh masih belum diketahui.
Upaya Maksimal Dikerahkan
Sementara itu, upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di kawasan luas Jepang barat, menyusul curah hujan tertinggi. Menteri Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan kepada para wartawan pada hari Senin (9/7/2018), sekitar 73.000 personel dan 70 helikopter terlibat dalam operasi.
Pasukan Bela Diri (SDF) Jepang dan Pasukan Penjaga Pantai juga terlibat. Demikian juga personel dari kepolisian dan pemadam kebakaran dari penjuru negeri.
Suga mengatakan, upaya untuk memasok makanan dimulai pada hari Senin di pusat-pusat evakuasi pada kawasan yang terdampak parah. Ia menambahkan para anggota SDF mengantarkan air di daerah yang lebih luas. Suga mengatakan kelompok survei pemerintah akan menentukan apa yang diperlukan pada kawasan terdampak di provinsi Okayama dan Hiroshima. (nhk.or.jp)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...